MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memastikan pemerintah tidak mengalami kerugian atas kasus bantuan sosial (bansos) yang dikubur di Depok, Jawa Barat. Sebab, perusahaan pengiriman, JNE, selaku pihak yang mengubur beras bansos itu, telah mengganti beras dan sembako lainnya kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
"Jadi, dia (JNE) itu sudah ada di perjanjian. Jadi, pemerintah enggak rugi. Makanya kita juga enggak ikut-ikutan entah itu ditimbun, entah itu dibuang, entah itu dipakai makan hewan, itu urusan dia," ujar Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (3/8).
Muhadjir menekankan bansos yang dikubur sudah menjadi miliki JNE. Sehingga, pemerintah tidak ambil pusing terhadap bansos yang dikubur itu.
Baca juga: Beras Bansos yang Ditimbun di Depok Capai 3,4 Ton
Sejauh ini, Muhadjir masih memegang penjelasan dari JNE bahwa beras yang dikubur itu rusak akibat kehujanaan. Namun, pihaknya tidak menutup diri, apabila terdapat temuan baru dari pihak kepolisian.
"Tapi kalau nanti di temuannya beda ya itu lain masalah," terangnya.
Pihaknya juga menyebut, hingga saat ini, tidak ada KPM di Depok yang melayangkan protes akibat tidak mendapatkan bansos. Sehingga, ia beranggapan pihak JNE telah mengganti seluruh bansos yang rusak.
"Kalau sampai ada yang ga kebagian, jangankan 160 ribu, itu seribu saja ga kebagian pasti teriakan, ya toh? Kan selama ini enggak ada berita bahwa ada yang tidak kebagian beras kan enggak ada," jelasnya.
Sebelumnya, puluhan karung beras bantuan sosial untuk masyarakat terdampak covid-19 ditemukan terkubur di sebuah lapangan di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Diduga, perusahaan pengiriman JNE yang melakukan itu karena lokasinya yang berada persis di depan gudang perusahaan tersebut.
Tumpukan sembako itu pertama kali diketahui warga setempat yang juga sebagai ahli waris tanah tersebut yang mendapatkan informasi dari pegawai perusahaan pengiriman tersebut.
"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE, ada pemendaman sembako, kemudian saya telusuri," kata warga Rudi Samin kepada wartawan. (OL-1)