KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) dan Bank Indonesia menyelenggarakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #SemangatSulbar.
Sebagai manajer kampanye Gernas BBI #SemangatSulbar, Kemendikbudristek mendorong penguatan kerja sama antara satuan pendidikan dengan dunia usaha dan industri, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Sejalan dengan misi Merdeka Belajar, yakni mengedepankan kolaborasi lintas sektor untuk mengakselerasi peningkatan kualitas sistem pendidikan, maka melalui kegiatan ini kami juga akan menguatkan kerja sama antara satuan pendidikan dengan dunia usaha dan industri. Khususnya UMKM, melalui terobosan SMK Pusat Keunggulan, Kampus Merdeka Vokasi, dan Kampus Merdeka,” kata Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim secara virtual saat Peluncuran Awal Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, Sulbar, Jumat (29/7).
Dengan dilandasi asas kebersamaan dan gotong-royong, Mendikbudristek yakin UMKM berperan strategis dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di masa kini dan masa depan.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Akmal Malik bangga Mamuju menjadi lokasi pelaksanaan acara Gernas BBI tahun ini. Dampak pandemi Covid-19 menjadi pukulan keras bagi sektor perekonomian di daerah termasuk di Mamuju.
Perekonomian Sulbar, menurut Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri itu, ditopang oleh lebih dari 49 ribu tenaga kerja dengan sekitar 125.215 UMKM/IKM yang resmi terdaftar dan terus meningkat jumlahnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Marves, Odo RM Manuhutu mendorong Pemda aktif mendukung Gernas BBI. Terlebih, Gernas BBI, beberapa bulan terakhir, juga telah mendorong peningkatan belanja Produk Dalam Negeri melalui Aksi Afirmasi Belanja Pemerintah.
Baca juga : Universitas Syiah Kuala dan 9 Perguruan Tinggi Dunia Bahas Manajemen Kebencanaan
“Presiden telah memberikan arahan langsung kepada seluruh Kepala Daerah untuk merealisasikan belanja produk dalam negeri (PDN) utamanya UMKM, sebesar minimal 40% anggaran. Selain itu, Kepala Daerah juga diminta agar melakukan percepatan penayangan e-katalog lokal, memastikan belanja PDN melalui e-katalog, dan mendorong Tim P3DN/BBI untuk segera merealisasikan komitmen belanja PDN,” terang Odo.
Di lain hal, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Kiki Yulianti mengatakan, acara itu menandai dimulainya rangkaian kegiatan menuju panen (harvesting) Gernas BBI.
“Hal yang membedakan antara acara yang diampu Kemendikbudristek dengan kementerian dan lembaga lainnya adalah kami mengikutsertakan satuan pendidikan berbagai jenjang dan jalur, untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Gernas BBI,” ungkap Dirjen Kiki.
Merujuk data Kemendikbudristek, UMKM dan satuan pendidikan vokasi di Sulbar membutuhkan pelatihan pengemasan produk yang kreatif dan ramah lingkungan, pengelolaan keuangan, produksi dan distribusi, strategi penjualan di e-commerce (lokapasar), dan pemasaran digital. Terutama untuk kategori produk makanan dan minuman, olahan pertanian dan perkebunan (nonmakanan dan minuman), industri kreatif/kerajinan, fesyen, dan jasa.
Harapan Kiki, para peserta bertambah wawasan, pengetahuan, dan keahliannya dalam menunjang proses berjalannya UMKM lokal, salah satunya melalui digital marketing.
Terdapat 309 SMK di Sulbar dan 208 UMKM binaan Bank Indonesia Sulbar. Ada 20 UMKM di Sulbar dan satu satuan pendidikan vokasi yang bermitra dengan platform penjualan daring dalam menjalankan bisnisnya.
Presiden Joko Widodo meluncurkan Gernas BBI pada 14 Mei 2020. Gernas BBI menargetkan 30 juta UMKM/IKM/Artisan Indonesia masuk ke platform e-commerce. (RO/OL-7)