30 June 2022, 21:53 WIB

Forum G20: Teknologi Punya Peran dalam Mengatasi Perubahan Iklim


Ferdian Ananda Majni | Humaniora

Antara
 Antara
Logo G20 terlihat di Bundaran HI, Jakarta.

AGENDA G20 menjadi momen yang tepat bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya dalam menggerakkan negara anggota G20 untuk mengatasi perubahan iklim. 

Indonesia telah menyampaikan dokumen Updated Nationally Determined Contribution (Updated NDC) dan Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) kepada UNFCCC.

Bahkan, dalam dokumen LTS-LCCR 2050, disampaikan bahwa Indonesia akan mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat. Hal tersebut merefleksikan komitmen Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca juga: Pemanfaatan Hutan Berkelanjutan Jadi Solusi Perubahan Iklim

Ketua S20 Presidensi G20 2022 Indonesia Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut forum G20 dapat meningkatkan peran dan kontribusi ilmu pengetahuan, serta teknologi. Khususnya, dalam mengatasi perubahan iklim dan menciptakan udara bersih atau bebas emisi.

"Forum G20 perlu meningkatkan kerja sama untuk menciptakan udara bersih dan mengatasi masalah perubahan iklim. Begitu juga peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menciptakan udara bersih,” jelas Satryo dalam seminar virtual, Kamis (30/6

Menurutnya, forum G20 dapat mendorong kemampuan negara untuk menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam merealisasikan bukti ilmiah. Serta, membuat keputusan dalam kondisi ketidakpastian global.

"Penilaian kuantitatif saja tidak cukup memandu pembuatan kebijakan nasional. Kebijakan nasional dan langkah strategis itu terutama untuk menciptakan udara bersih demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat," imbuhnya.

Baca juga: Lautan Kini Semakin Sedikit Menyimpan Karbon

Pihakya juga menyoroti peran data yang kuat untuk mengembangkan kebijakan udara bersih dan rendah karbon secara komprehensif. Serta, membahas kemajuan terkini dalam teknologi mutakhir dan mekanisme untuk mempercepat peningkatan teknologi bersih.

"Saya harap semua dapat berdiskusi produktif dan bermanfaat untuk memperkaya Komunike Science20 untuk kepentingan komitmen G20," tutur Satryo.

Sebagai salah satu engagement group G20, Science20 menekankan pembahasan pada isu prioritas dengan memperjuangkan kebutuhan masyarakat global. Dalam dokumen NDC, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi pada 2030, dengan rincian sebesar 29% merupakan usaha sendiri.(OL-11)

BERITA TERKAIT