UNIVERSITAS Terbuka (UT) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan para atlet nasional berprestasi. Sebagai kampus jarak jauh, UT manjalankan mandatnya untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang sudah bekerja atau working people, termasuk para atlet agar bisa meningkatkan kompetensi dan kualifikasi jenjang pendidikannya.
"Mereka (atlet) ialah orang-orang yang sangat sibuk sebagai atlet nasional kebanggaan bangsa. Karenanya, mereka tidak memungkinkan untuk mengikuti perkuliahan secara tatap muka terkait komitmen sosial bagi nusa dan bangsa," ujar Rektor UT Prof. Ojat Darojat dalam Pembukaan Dies Natalis UT ke-38 serta Diskusi Ilmiah, Pekan Olah Raga, dan Seni (Disporseni) Nasional Tahun 202, Rabu (22/6).
Prof. Ojat mengatakan bahwa UT merupakan solusi strategis bagi para atlet berprestasi. Selain mendapatkan beasiswa, sistem perkuliahan di kampus itu sangat fleksibel. Hal itu sangat mendukung para atlet melanjutkan pendidikan di samping menjalankan tanggung jawab sosial mereka bagi bangsa.
"UT sebagai perguruan tinggi jarak jauh yang mengimplementasikan sistem pembelajaran jarak jauh. Proses kuliahnya bukan mahasiswa yang datang ke kampus, tetapi kampus yang datang ke tempat mereka berada," terangnya.
"Itulah salah satu ciri pendidikan jarak jauh yang bisa memberikan fleksibilitas belajar. Mereka tetap bisa berprestasi di bidang masing-masing, tetapi pada waktu bersamaan mereka tetap kuliah di UT meraih diploma, sarjana magister, sampai doktor," sambung Prof. Ojat.
Sebagai kampus negeri, perhatian UT terhadap para atlet berprestasi sangat besar. Kampus yang tengah berposes menjadi PTN berbadan hukum (BH) itu pun memberikan beasiswa bagi 100 atlet yang berprestasi pada perhelatan PON XX Papua tahun lalu.
Mantan atlet bulu tangkis nasional Candra Wijaya mengungkapkan antusiasmenya untuk kembali menempuh pendidikan. Di tengah kesibukannya memberi pelatihan dan mengelola hall bulutangkis, ia menilai kuliah di UT menjadi pilihan yang tepat.
"Saya mewakili mantan atlet sampai sekarang memang cukup kompleks untuk prestasi atau kuliah. Fleksibel memang dan sangat mendukung. Bukan kami yang tidak mampu atau banyak kendala tetapi justru fasilitas dukungan ini yang membuat kami semangat," ujar juara All England 1999 dan 2003 itu.
Baca juga: Menjadi PTN Berbadan Hukum, UT Lebih Responsif Hadapi Kompetisi
Kini Candra baru menempuh perkuliahan di semester 1. Dia berharap, meski di usia yang tidak lagi muda, bisa menyelesaikan pendidikan yang sempat tertunda lantaran harus mengejar prestasi demi membanggakan Indonesia.
Dua atlet futsal nasioanal Muhammad Albagir dan Marvin Alexa Wossiry tengah menempuh pula pendidikan di UT. Pemain timnas yang berhasil meraih runner up pada turnamen AFF 2022 itu kini menjalani semester 4 dan 3.
Sama seperti Candra, keduanya sibuk dengan berbagai turnamen hingga persiapan AFC Cup di Kuwait nanti. Akan tetapi, mereka tetap kuliah dan bahkan Marvin mampu memperoleh IPK 3,64. (OL-14)