KEPALA Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana meminta semua petugas kesehatan untuk mengkampanyekan gerakan cegah dan kendalikan hipertensi.
Tercatat dari sekitar 3.000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia, baik di kloter, sektor, maupun KKHI, sebanyak 1.384 orang merupakan kasus hipertensi.
“Untuk itu perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji,” ujar Budi dalam keterangannya, Rabu (22/6).
Baca juga: Berziarah di Kota Madinah yang Penuh Keberkahan
Menurutnya, gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji bisa dilakukan melalui beberapa aksi. Pertama, rutin periksakan kesehatan, kemudian kedua konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
Lalu ketiga, sesuaikan aktivitas dengan kondisi kesehatan. Adapun keempat, jaga keseimbangan pola makan, kelima ialah makan sayur dan buah, serta keenam hindari kelelahan.
Baca juga: 164 Kasus Jemaah Haji Indonesia Sakit Akibat Kelelahan
Dehidrasi, aktivitas fisik yang berlebihan, hingga kelelahan, disinyalir menjadi faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah jemaah haji. Asupan cairan yang cukup saat beraktivitas, menjadi hal yang harus diperhatikan jemaah dan tenaga kesehatan.
Kampanye gerakan pengendalian hipertensi terus dilakukan tim promosi kesehatan baik di daker Madinah, maupun daker Makkah. Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Arab Saudi, Edi Supriyatna, mengatakan kampanye gerakan pengendalian hipertensi sudah dilaksakan sejak Sabtu (18/6) lalu.
Dalam hal ini, menyasar sektor dan seputaran Masjid Nabawi. Tim dikatakannya terus bergerak ke maktab dan tempat pemondokan jemaah, demikian pula di Makkah.(OL-11)