21 June 2022, 13:00 WIB

IDI Rekomendasikan Peningkatan Vaksinasi Booster dan Pemakaian Masker


Ferdian Ananda Majni | Humaniora

ANTARA/ Muhammad Iqbal
 ANTARA/ Muhammad Iqbal
BOOSTER: Munculnya subvarian omikron BA.4 dan BA.5 mendorong warga antusias mengikuti vaksinasi yang diadakan oleh Polres Tangerang

BERBAGAI upaya perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan mutu vaksin covid-19 yang didistribusikan sehingga vaksin dapat dimanfaatkan secara optimal di fasilitas penyelenggara vaksinasi. Hal itu juga dibutuhkan, terutama vaksin booster  guna mengantisipasi kenaikan jumlah kasus covid-19 akibat subvarian omikron BA.4 dan BA.5 yang terus terjadi.

"Kami mendorong agar pemerintah dan masyarakat menggiatkan kembali vaksinasi covid-19 dosis penguat atau booster," kata Ketua Bidang Pengkajian Penyakit Menular PB IDI Agus Dwi Susanto,  Selasa (21/6). Vaksinasi booster untuk meningkatkan efektifitas dan antibodi dari vaksin yang sebelumnya telah diinjeksi. Bahkan sosialisasi dan edukasi mengenai protokol kesehatan juga harus diperkuat.

"Masyarakat harus terus diingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan," sebutnya. Terlebih subvarian omikron BA.4 dan BA.5 menjadi pengingat bahwa masih diperlunya menjaga dan memperkuat protokol kesehatan agar aman dari paparan sehingga meminimalisir risiko penularan.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu juga meminta pemerintah melakukan pengkajian ulang kebijakan pelonggaran penggunaan masker sehingga masyarakat tidak benar-benar berhenti memakai masker. "Kami merekomendasikan untuk dikaji kembali jika diperlukan," harapnya.

Tentunya, Bidang Pengkajian Penyakit Menular PB IDI memiliki peran guna menyikapi perkembangan penyakit menular yang masih terjadi di Indonesia. "IDI terus mengamati perkembangan penyakit menular apa saja. Jika dilihat saat ini yang jumlah kasusnya sedang kembali naik adalah covid-19," terangnya.

Berdasarkan laporan yang ada subvarian BA.4 dan BA.5 telah menyebabkan kenaikan kasus di sejumlah negara. Sehingga perlu respons cepat untuk mencegah penyebaran tersebut. "Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai subvarian BA.4 dan BA.5 harus terus diintensifkan," lanjutnya. Begitu pula peran tenaga medis dalam memberikan sosialisasi dan edukasi menjadi hal penting untuk mencegah penularan dan peningkatan kasus.

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melonggarkan penggunaan masker di tengah kondisi covid-19 di Indonesia. Kebijakan itu mulai berlaku pada Rabu (18/5). Namun, dia menekankan penggunaan masker tetap berlaku bagi warga yang berkegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik.

Bahkan penggunaan masker tetap berlaku juga bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, memiliki penyakit bawaan atau komorbid dan gejala covid-19. (H-1)

BERITA TERKAIT