ASOSIASI Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) menggelar Muktamar XI dengan tema 'Penguatan AIPKI dan Institusi Pendidikan Kedokteran dalam Mewujudkan Word Class Medical Faculty di Era Pascapandemi' pada Jumat (10/6) hingga Minggu (12/6) nanti.
Ketua AIPKI Pusat, Prof. dr. Budu, PhD, Sp.M(K), M.Med.Ed menerangkan bahwa AIPKI mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan pendidikan kedokteran kelas dunia. Lewat muktamar, pihaknya mengantisipasi perubahan tatanan kebiasaan baru masa pandemi Covid-19.
"Ini sangat berpengaruh pada perubahan proses belajar mengajar di semua institusi pendidikan kedokteran di Indonesia. Selanjutnya adanya pola adaptasi baru dan protokol kesehatan menjadi syarat utama proses kegiatan pendidikan," ujarnya pada pembukaan Muktamar AIPKI ke XI, Jumat (10/6).
AIPKI, kata Prof Budu, selalu berusaha berkembang dalam menghadapi kemajuan di bidang pendidikan kedokteran maupun dalam kebijakan di bidang kesehatan. Kemudian juga terus mengupayakan perbaikan dan kemajuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan era pascapandemi.
Lantas, pihaknya terus berkoordinasi dan berkomunikasi bersama berbagai pihak seperti Kemenkes, Kemendikbud-Ristek, KKI, IDI, KDI, ARSPI, LAM-PTKes, serta stakeholder lainnya.
"Semua itu dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di era pascapandemi dan mampu menghadapi tantangan dan perkembangan di dunia kesehatan," terang dosen FK Universitas Hasanuddin (Unhas) itu.
Wakil Ketua AIPKI Pusat Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menyampaikan bahwa muktamar tersebut sangat strategis. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia perlu mengakselerasi kebutuhan dokter secara nasional.
"SDM kedokteran menjadi tanggung jawab kami karena kami adalah dekan-dekan, dosen yang memproduksi dokter, baik spesialis, sub spesialis dan lain-lain," kata dia.
Dengan dihadiri lebih dari 500 peserta sebagai wakil dari berbagai institusi pendidikan kedokteran di seluruh Indonesia, diharapkan bisa memperkuat komitmen bersama. Tidak hanya itu, kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai stakeholder diperlukan untuk mendukung pendidikan kedokteran Indonesia berkelas dunia.
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar AIPKI ke XI, Prof. dr. Hj. Rika Yuliawulandari, M.Hlt,Sc, PhD, Sp.KKLP menambahkan bahwa AIPKI merupakan forum komunikasi institusi penyelenggara pendidikan kedokteran di Indonesia. Asosiasi ini dibentuk sebagai jembatan dan wadah komunikasi antar institusi dengan pemerintah.
"AIPKI selalu berusaha mengembangkan dan bergerak secara konstruktif menghadapi perkembangan di bidang pendidikan kedokteran menghadapi perubahan dan perkembangan kebijakan pendidikan kedokteran, serta menghadapi perubahan kebijakan bidang kesehatan," kata Dekan FK Universitas YASRI tersebut.
Lewat muktamar, selain akan memilih ketua atau pengurus baru, juga ada kegiatan lain seperti seminar ilmiah dan lainnya. Secara khusus, pertemua yang dilakukan secara tatap muka itu menjadi momen untuk bertukar pikiran antara penyelenggara institusi pendidikan di Tanah Air.
Adapun, muktamar yang berlangsung selama 3 hari itu diikuti 88 FK dari 90 anggota AIPKI. (H-2)