HABITAT for Humanity Indonesia dan Amazon Web Services (AWS) bekerja sama dalam pembangunan sebuah balai pertemuan di karawang. Tidak hanya itu, ada pula fasilitas umum yang disediakan bagi masyarakat setempat.
Adapun, Habitat for Humanity Indonesia, organisasi kemanusiaan yang berfokus pada penyediaan hunian layak bagi keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia. Kolaborasi ini telah berlangsung selama 1 tahun sejak Maret 2021—Maret 2022 melalui program pembangunan desa di Karawang. Selain balai pertemuan, ada pula fasilitas umum lainnya yakni pembangunan 3 toilet umum, 7 toilet sekolah, 36 fasilitas cuci tangan, 3 unit fasilitas air bersih, dan pendistribusian 1.054 paket kebersihan, serta 9 unit konsentrator oksigen ke Puskesmas selama pandemi covid-19.
Pengembangan masyarakat juga dilakukan dengan pengadaan pelatihan kepemimpinan kepada anak muda dan pelatihan kejuruan memasak dan menjahit kepada para ibu. Tidak hanya itu, pengadaan pelatihan pengelolaan sampah bagi anak muda melalui pelaksanaan 5 proyek manajemen sampah dan pembangunan 1 unit fasilitas pengelolaan sampah juga turut dilaksanakan. Ada lebih dari 15.000 warga dari 6 desa yang dapat merasakan manfaat dari program tersebut yakni Desa Kutamekar, Kutapohaci, Mulyasari, Margakarya, Margamulya, dan Wanakerta.
“Kami sangat bangga bisa bekerja sama dengan AWS untuk mewujudnyatakan program CSR mereka. Kerja sama ini merupakan kerja sama yang ketiga kalinya setelah program bantuan bencana di Palu dan pembagian sembako di masa pandemi Covid-19. Habitat Indonesia selalu berupaya menjunjung profesionalitas dan integritas agar setiap mitra senang berkolaborasi sehingga lebih banyak lagi keluarga berpenghasilan rendah yang dapat dibantu,” ungkap Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (27/5).
Ia mengatakan, Habitat selalu mengedepankan aspirasi, kebutuhan, potensi, dan kemampuan masyarakat lokal. Masyarakat dilibatkan melalui pendekatan hulu ke hilir bertujuan agar program dapat dilakukan secara efektif, efisien dan berkelanjutan.
“Kami selalu melibatkan masyarakat. Hal itu dapat mengubah pola pikir mereka. Mereka bisa paham kalau bantuan tidak selalu dalam bentuk uang tetapi juga program fisik maupun non fisik yang sebenarnya lebih berguna untuk jangka panjang.Saya meyakini bahwa keterlibatan masyarakat mampu menumbuhkan rasa kepemilikan sehingga mereka lebih peduli untuk memelihara setiap program yang diberikan,” jelas Susanto.
Habitat for Humanity Indonesia terus menciptakan kehidupan yang sejahtera dan berkelanjutan bagi keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia. Program Habitat berkontribusi mendukung upaya pemerintah dalam mencapai empat tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) yang meliputi peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan air bersih dan sanitasi, pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja, serta peningkatan komunitas dan kota yang berkelanjutan.
Siti Arfina, seorang warga yang ikut menjadi peserta dalam pelatihan kejuruan menjahit mengaku senang mengikuti pelatihan tersebut. Berkat pelatihan tersebut kini Ia bisa berwirausaha.
“Beberapa perusahaan Jerman di sini pengin merekrut orang-orang yang pintar menjahit, kami senang banget ada pelatihan menjahit ini. Kami jadi punya bekal untuk bekerja. Kalaupun kami tidak diterima di perusahaan itu, setidaknya untuk buka usaha jahit sendiri di rumah sudah bisa, kan lumayan nantinya bisa bantu perekonomian keluarga”, tandas dia. (R-3)