MENTERI Perindustrian periode 2005-2009, Fahmi Idris, meninggal dunia pada Minggu (22/5) ini. Fahmi mengembuskan napas terakhir di ICU Rumah Sakit Medistra, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB.
"Telah berpulang ke Rahmatullah ayah saya, Bp. Prof. Dr. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo," tulis anak Fahmi, Fahira Idris, dalam akun Instagram resminya, @fahiraidris.
Dalam unggahan kabar duka itu, Fahira menyertakan foto tangannya menggenggam tangan sang ayah di atas selimut putih. Adapun jenazah Fahmi akan disemayamkan di rumah duka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca juga: Fahmi Idris, Mantan Menaker Era Presiden Habibie dan SBY Meninggal Dunia
"Mohon dimaafkan Ayah Fahmi Idris jika selama hidup memiliki salah dan khilaf," tulis Fahira.
Ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. "Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun, telah meninggal dunia Bapak Fahmi Idris, mantan Menteri Perindustrian Indonesia yang juga ayah dari sahabat saya Ibu @fahiraidris," ujar Sandiaga dalam akun Instagramnya.
"Doa terbaik dari lubuk hati kami yang terdalam. Semoga segala amal kebaikan almarhum diterima oleh Allah SWT. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," imbuhnya.
Sandiaga juga mengenang mendiang Fahmi Idris saat masih masih berada di dunia usaha. "Saya ingat, semangat beliau sewaktu masih berada di dunia usaha. Kemudian mengabdi di pemerintah. Selalu konsisten untuk menghadirkan kebijakan yang tepat dan mensejahterakan masyarakat," kata Sandiaga.
Baca juga: Budi Gunadi Bahas Pencegahan Penyakit di World Heart Summit 2022
Fahmi merupakan Menteri Perindustrian era Kabinet Indonesia Bersatu. Selain itu, dia pernah didapuk sebagai Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Reformasi Pembangunan. Di kementerian yang sama, ia menjabat kembali pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Fahmi juga dikenal sebagai pebisnis. Pada 2008, dia mengambil pendidikan master untuk hukum bisnis di Universitas Padjadjaran. Kemudian pada 2012, Fahmi meraih gelar Doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dari Universitas Negeri Jakarta.
Setahun lalu, dirinya kembali meraih gelar Doktor Filsafat dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Kemudian belum lama ini, Fahmi meraih gelar profesor kehormatan dari Universitas Negeri Padang.(OL-11)