MENTERI Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan jika teknologi digital telah merambah berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali kehidupan beragama.
Hal tersebut ditegaskan Menkominfo usai penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di sela-sela Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Jumat (20/5) malam.
"Nahdlatul Ulama bisa memanfaatkan teknogi digital untuk syiar nilai-nilai agama," kata Menteri Johnny.
Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Menkominfo Johnny G. Plate dan Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf terkait kerja sama percepatan transformasi digital.
Baca juga: PBNU Dorong Strategi Transformasi Pola Pikir Umat di Konferensi Liga Dunia Islam
Pemerintah, kata Johnny, tidak bisa bekerja sendiri dalam mengakselerasi transformasi digital. Untuk itu harus bekerja sama dengan sejumlah elemen bangsa, salah satunya dalam hal ini dengan NU.
"Nota kesepahaman ini merupakan tonggak sinergi untuk bersama mendorong ekosistem digital yang lebih produktif, bermanfaat, dan bertanggung jawab," ujar Menkominfo.
Percepatan transformasi digital, Menkominfo menambahkan, tentu akan menjadikan pesantren-pesantren NU terkoneksi dengan jaringan internet. Kondisi itu akan membuat para santri dan guru-guru pesantren bisa memanfaatkan berbagai program Kemkominfo, seperti Gerakan Nasional Literasi Digital dan Digitak Talent Scholarship.
Menkominfo juga mengatakan percepatan transformasi digital akan berpihak pada usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program UMKM Go Digital dan program adopsi teknologi digital 4.0 bagi UMKM.
"Sebanyak 10 ribu UMKM yang dibangun NU seperti dikatakan Ketua PBNU tadi, bisa memanfaatkan teknologi digital," tutur Johnny.
Sementara saat yang sama, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyambut baik dan menyampaikan terima kasihnya atas penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak, PBNU dan Kemkominfo.
"PBNU memang banyak bekerja sama dengan pemerintah. Kali ini dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika," ucap Gus Yahya.(RO/OL-5)