23 April 2022, 22:30 WIB

Area Blank Spot Jadi Kendala Implementasi TV Digital di Jawa Barat


Bayu Anggoro | Humaniora

MI/VICKY GUSTIAWAN
 MI/VICKY GUSTIAWAN
Tayangan telivisi di Stasiun Metro TV


PERALIHAN siaran televisi analog ke digital ternyata masih
menyisakan sejumlah persoalan di Jawa Barat. Salah satunya masih
banyaknya area yang tidak terkover atau blank spot.

Menurut Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat Adiyana Slamet, pada tahap pertama perubahan siaran tv ke digital akan dilakukan di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, 40% di antaranya merupakan daerah blank spot.

"Banyak betul, misal di Pangandaran, Tasik selatan, Sukabumi, lalu di
Subang, Pangalengan Bandung, serta di Sumedang," katanya dalam sebuah diskusi di Bandung, Jumat, (22/4).

Dia menilai, kondisi itu menjadi hambatan dalam upaya perubahan tersebut. Persoalan lain ialah pembagian set top box kepada masyarakat yang kurang mampu pun belum maksimal.

"Pembagian dilakukan secara sepihak karena kami dan pemerintah daerah tidak dilibatkan. Kami khawatir tidak tepat sasaran. Pengawasannya juga tidak maksimal," ujarnya.

Terlebih, menurutnga, jumlah wilayah dan penduduk Jawa Barat sangat besar, sehingga tidak akan efektif jika tidak bersinergi. "Makanya kami bersama pemerintah daerah dan DPRD berharap adanya komitmen kebersamaan," katanya.

Dia menyebut pada tahap pertama ini Jawa Barat hanya mendapat
80 ribuan STB. "Di Jawa Barat ada 1.164.000 yang berhak mendapat STB dari pemerintah," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Ika Mardiah mengatakan, pihaknya akan mencari solusi terkait sedikitnya STB yang diberikan ke warga Jawa Barat. "Termasuk merencanakan pemberian STB dari APBD provinsi untuk warga yang tidak kebagian dari pemerintah pusat," tandasnya. (N-2)

BERITA TERKAIT