STIGMA Industri pertambangan identik dengan maskulinitas, dimana pekerjaan di industri ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Fenomena ini, membuat kesetaraan gender menjadi issue di industri ini.
Kini, ditengah menguatnya gaung pengarusutamaan gender yang terus berkembang, membuat industri pertambangan mulai akrab dengan para pekerja perempuan. Meski, harus didalami kembali tentang sejauh mana ruang bagi para perempuan untuk berkiprah di industri ini.
Menciptakan lingkungan bisnis inklusif yang mendukung keragaman gender di industri pertambangan memang tak mudah. Namun hal inilah yang secara konsisten sedang dilakukan PT Timah Tbk.
Sebagai perusahaan pertambangan timah terbesar di Indonesia, PT Timah Tbk meyakini mengimplementasi kesetaraan gender di berbagai level pekerjaan akan meciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, terbuka, dan manfaat bagi keberlangsungan perusahaan.
Berbagai langkah konkrit yang dilakukan PT Timah Tbk dalam memberikan kesempatan bagi pekerja perempuan diantaranya keseteraan upah bagi para pekerja perempuan, akses terhadap peningkatan kemampuan yang sama. Bahkan diberikan kesempatan untuk menduduki berbagai jabatan strategis.
Emiten berkode TINS ini memiliki tenaga kerja perempuan sebanyak 272 orang yang tersebar dari berbagai direktorat seperti direktorat pengembangan usaha, direktorat keuangan, direktorat SDM, bahkan di Direktorat Operasi dan Produksi.
Tak tanggung-tanggung beberapa pekerja perempuan di PT Timah Tbk berhasil menduduki berbagai peran strategis. Bahkan Direktur SDM PT Timah Tbk saat ini dijabat oleh seorang perempuan, Yennita.
"Kehadiran pekerja perempuan di industri pertambangan merupakan hal yang lumrah. Kami memberikan kesempatan yang sama dalam setiap aspek bagi para pekerja perempuan seperti, hal kesejahteraan karyawan, kesempatan berkarier juga pemenuhan kompetensi," ujar Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto, Senin (14/3)
Ardianto menegaskan, PT Timah Tbk memberikan kesempatan seluas mungkin bagi para pekerja perempuan untuk mengembangkan potensi diri dan berkarya.
Sementara Direktur SDM PT Timah Tbk, Yennita mengatakan sejak dulu PT Timah tidak melihat pekerja dari gender melainkan dari kapabilitas dan kemampuan yang dimiliki. Ketika seorang pekerja memiliki kompetensi sesuai dengan spesifikasi maka memiliki kesempatan yang sangat luas untuk berkembang.
Yennita menambahkan, hal ini bahkan sudah berlangsung lama, dimana pekerja perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses berbagai jabatan, pendidikan dan pelatihan hingga kesejahteraan. Untuk itulah, PT Timah Tbk bahkan mempercayakan beberapa pekerjaan strategis yang dilaksanakan oleh perempuan.
“Pekerja itu dilihat bukan dari gender, tapi kontribusi dia terhadap perusahaan atau organisasi. Bukan hanya karena PT Timah Tbk perusahaan tambang, lalu perempuan tidak dapat kesempatan, tidak begitu. Semuanya sama asalkan bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ini terbukti dengan beberapa jabatan strategis di PT Timah Tbk diemban perempuan,” katanya.
“Tidak ada hambatan bagi seorang perempuan untuk menjadi leader di PT Timah Tbk, termasuk untuk pengembangan kompetensi,” katanya.
Salah satu pekerja perempuan di PT Timah Tbk, Dyna Dwi Ratna Sari yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Eksplorasi menceritakan, bergabung di PT Timah Tbk sejak tahun 2008 silam merasakan secara nyata implementasi kesetaraan gender yang diterapkan di PT Timah Tbk.
Lingkungan kerja yang ramah bagi perempuan, serta team work yang saling mendukung tak membuat dirinya sebagai perempuan merasa minder. Alih-alih minder kata dia, justru dengan kesempatan yang terbuka lebar membuat Ia terus mengembangkan diri hingga berada di posisi ini.
“Background saya adalah geologi, sejak awal kuliah saya tahu betul berbagai risiko yang akan dihadapi sebagai pekerja tambang perempuan. Saya menikmati semua itu, pada satu waktu pekerjaan saya mengharuskan saya untuk berada di kapal eksplorasi selama sekitar 25 hari. Didukung dengan teamwork yang saling mendukung saya enjoy saja melaksanakan tugas ini,” katanya.
Dyna menyebutkan, di PT Timah Tbk Ia diberikan kesempatan untuk berkarir, karena yang dilihat bukan soal gender melainkan kemampuan. Sehingga, semua kesempatan terbuka lebar tinggal mau atau tidak untuk mengembangkan diri.
“Saya bersyukurnya, di PT Timah Tbk tidak ada yang dibeda-bedakan apakah ini hanya pekerjaan laki-laki atau ini pekerjaan perempuan. Semuanya sama, tergantung dengan keahlian yang dimiliki masing-masing,” ujarnya.
Senada, Fina Eliyani yang saat ini menjabat sebagai kepala divisi akuntansi di PT Timah Tbk, menyebutkan berbagai pengalaman leadership diperolehnya semenjak berkarir di PT Timah Tbk.
Dari sejak awal, wanita yang menyukai bidang accounting ini merasakan bahwa kesempatan selalu terbuka bagi insan timah yang ingin menunjukkan kinerja terbaiknya. Namun diakuinya, memang dalam setiap pekerjaan pasti memiliki tantangan. (OL-13)
Baca Juga: Akhir Tahun Ini, Satelit Lapan A-4 Ditargetkan Meluncur