DI era saat ini, Indonesia masih menghadapi permasalahan terkait toleransi yang terjadi di kehidupan bermasyarakat.
"Melihat fenomena tersebut, dalam rangka memperbaiki serta melangkah menuju Indonesia yang lebih baik, Universitas Pancasila (UP) melalui institusinya melakukan penanaman sikap toleran kepada sivitas akademikanya dengan membangun rumah ibadah bagi enam agama yang diakui di Indonesia," jelas Rektor UP Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, SH., M.Si., FCBArb.
"Sebagai upaya konkret dalam memberikan pendidikan dan memperkenalkan kehidupan plural dan multikultural yang ada di Indonesia kepada sivitas akademika yang diharapkan dapat mempengaruhi pola pikir dan pola hidup Sivitas Akademika UP dalam berkegiatan sehari-hari sesuai dengan ideologi negara yakni Pancasila," papar Prof.Edie.
Baca juga: KLHK Mulai Siapkan Langkah Antisipasi Karhutla
Pernyataan Rektor UP Prof.Edie disampaikan pada kegiatan Live Seminar Pembangunan Rumah-Rumah Ibadah di Perguruan Tinggi, Sarana Komunikasi Antar-Agama dan Pendidikan Karakter Mahasiswa yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) pada Sabtu (5/3).
Ia menjelaskan bahwa enam rumah ibadah tersebut menjadi 'Rumah Keberagaman' di lingkungan kampus UP.
"Tempat di mana seluruh sivitas akademika dapat membangun relasi keimanannya baik yang beragama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu," jelasnya.
"Tempat di mana kami belajar mempererat hubungan kemanusiaan, bertoleransi dan menjaga persatuan, belajar berdiskusi untuk sebuah keputusan, dan belajar bersikap adil bagi sesama," ucap Prof.Edie.
Seminar juga dihadiri, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, SE., MA., Ph.D. Direktorat Sumber Daya Ditjen Dikti Kemendikbudristek Dr. Mohammad Sofwan Effendi, dan M.Ed. Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., M.Hum.
"Terwujudnya rumah ibadah ini adalah bagian dari ikhtiar kami dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. Kami sadar sebagai perguruan tinggi, sebagai mahasiswa yang terdidik, tanggung jawab moral dan kebangsaan itu akan selalu menyertai," jelas Rektor UP.
Sebagai bagian dari bangsa ini, menurut Prof.Edie, UP bermaksud untuk ikut mengambil peran aktif menjaga dan merawat keberagaman tersebut.
"Nilai kebersamaan dan keberagaman termasuk nilai saling menghormati dan saling menghargai yakni toleransi antara pemeluk agama harus ditumbuhkan di kampus UP ini," tuturnya. (RO/OL-09)