26 December 2021, 12:42 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Perairan Indonesia


Ferdian Ananda Majni | Humaniora

ANTARA/Fransisco Carolio
 ANTARA/Fransisco Carolio
Petugas memantau monitor citra satelit cuaca di Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Medan, Sabtu (18/12/2021)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang hingga sangat tinggi berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 26 - 27 Desember 2021.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Flores, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, Laut Banda dan Laut Arafuru," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya, Minggu (26/12)

Baca jugaAkreditasi Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia Diperpanjang UNESCO

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat Kep. Nias - Kepulauan Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan P. Jawa - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan P. Sawu - P. Rotte - Kupang, Laut Sawu, Selat Ombai, Selat Wetar, Samudra Hindia selatan Jawa - NTT, Laut Natuna utara, perairan utara Kep. Anambas - Kepulauan Natuna, perairan selatan Kalimantan.

Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar, perairan utara Flores, Laut Flores, perairan selatan Baubau - Kep. Wakatobi, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, perairan Bitung - Kep. Sitaro, Laut Maluku, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan utara Kep. Sula, perairan Kep. Hamahera, Laut Halmahera, Laut Seram, perairan selatan P. Buru - P. Seram, perairan selatan Sorong - Amamapare, perairan utara Papua barat - Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.

Baca juga: Pentingnya Sistem Pengelolaan Sampah demi Pembangunan Berkelanjutan

Kemudian gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah Laut Banda, perairan Kep. Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei - Kepulauan Aru.

"Gelombang yang lebih tinggi kisaran 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia yaitu Laut Arafuru," jelasnya

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Oleh karena itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter)

Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (H-3)

BERITA TERKAIT