TIGA mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menangi lomba debat tentang pengelolaan ekonomi Zakat, Infaq, sodaqoh dan wakaf (Ziswaf). Mereka adalah Rizal Galih Pradana (Prodi Psikologi), Pradana Ricardo (Prodi Sastra Indonesia), dan Akhmad Mukhibun (Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).
Dalam kompetisi debat yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Tulungagung, Jatim dengan peserta dari 9 perguruan tinggi (PT) ini, ketiganya mengetengahkan esai tentang sentralisasi pengelolaan zakat untuk menekan angka kemiskinan secara berkelanjutan.
Menurut Rizal Galih, UNS mampu bahu membahu mempresentasikan esai yang mereka buat, untuk mengalahkan secara berturut lawan lawannya sejak perempat final hingga final.
Ajang National Youth Economic Debate Competition (Athection) yang diinisiasi UIN Temanggung bekerjasama dengan BAZNAS ( Badan Amil Zakat Nasional ) telah memberikan pengalaman berharga bagi tiga mahasiswa UNS yang tidak memiliki basic mata kuliah ekonomi, dan apalagi tentang ziswaf.
Tahapan kompetisi debat, diawali dengan penilaian berdasarkan esai. Begitu dinyatakan lolos oleh juri, maka peserta mempresentasikan esai itu untuk menentukan 8 tim yang lolos ke babak selanjutnya.
"Di babak perempat final, kami menang atas tim STIE Bojonegoro B dengan skor 3-0. Lalu di semifinal, Universitas Tanjungpura, kami kalahkan juga dengan skor 3-0," kata Rizal, Sabtu (4/12).
Pada babak grand final, trio mahasiswa UNS ini memgalahkan Unesa yang membawakan mosi peran Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) dalam memulihkan ekonomi umat.
"Sejak perempat final hingga grand final, semua lawan kami kalahkan dengan sapu bersih 3-0," ujar dia dengan bangga, mengingat mereka tidak memiliki basic ekonomi, dan apalagi tentang Ziswaf di Indonesia namun berhasil meyakinkan tim juri yang terdiri para praktisi ekonomi ziswaf.
Sembilan perguruan tinggi peserta kompetisi debat UIN Tulungagung-Baznas adalah UNS, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Tanjungpura (Untan), Universitas Indonesia (UI), Universitas Sumatera Utara (USU), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bojonegoro, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Andalas (Unand), dan UIN Mataram. (OL-13)
Baca Juga: Suasana Kelas Demokrastis Tumbuhkan Semangat Belajar Tinggi