29 October 2021, 22:25 WIB

IHWG FKUI Serukan Pentingnya Menjaga Kecukupan Hidrasi di Masa Pandemi


Abdillah M Marzuqi | Humaniora

MI/Abdillah M Marzuqi
 MI/Abdillah M Marzuqi
IHWG Webinar Week 2021

SEBAGAI bentuk perhatian terhadap pentingnya menjaga kecukupan hidrasi terutama pada masa pandemi, Indonesian Hydration Working Group – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IHWG – FKUI) bekerja sama dengan Danone-AQUA menyelenggarakan IHWG Webinar Week 2021 yang bertemakan Hydration During New Era of Pandemic pada 21 dan 28 Oktober 2021. Webinar ini mengundang berbagai pakar. Topik yang dibahas secara spesifik seputar pentingnya kecukupan hidrasi pada saat beraktivitas fisik dan bekerja, serta untuk mendukung kesehatan jangka panjang. 

Ketua IHWG FKUI Diana Sunardi menjelaskan kegiatan tersebut adalah salah satu sarana bagi IHWG untuk membagikan fakta dan informasi terbaru mengenai hidrasi dan kesehatan kepada para praktisi kesehatan dan masyarakat. Informasi tersebut semakin relevan pada kondisi pandemi.
“Program edukasi baik melalui webinar, workshop, dan program edukasi lainnya, serta pembuatan material edukasi yang secara berkala dilakukan IHWG adalah upaya untuk peningkatan pengetahuan dan mendukung perubahan perilaku hidrasi sehat yang lebih baik. Kesempatan ini juga sekaligus merayakan 9 tahun terbentuknya IHWG,” jelas Diana.

Pada masa pandemi, terjadi perubahan pola dalam bekerja, misalnya bekerja dari rumah ataupun bekerja dari kantor dengan protokol kesehatan ketat. Penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker, pelindung wajah dapat menyebabkan berkurangnya asupan air minum dan meningkatkan risiko dehidrasi. Hasil survey IHWG menyatakan 53,7% pekerja belum memenuhi kebutuhan minum hariannya, 76,1% pekerja merasa pekerjaannya berisiko menyebabkan kurang cairan, 15,5% pekerja jarang atau bahkan tidak pernah menyiapkan air minum selama bekerja di rumah, 19,1% pekerja jarang atau bahkan tidak pernah menyiapkan air minum di meja kantor. 

Padahal, air merupakan salah satu zat gizi yang harus dipenuhi agar tubuh berfungsi secara optimal. 70% komponen penyusun tubuh adalah cairan. Kekurangan 2% cairan dapat memberikan efek jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, fokus, daya ingat sesaat, dan bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Sedangkan dalam jangka panjang, kurangnya konsumsi cairan dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal seperti batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

Menurut Nutrition & Science Director Danone-AQUA Tria Rosemiarti, untuk menjaga kecukupan hidrasi dan memastikan kuantitas asupan air harian. Patut dibiasakan untuk menyediakan air di setiap aktivitas, baik di rumah, lokasi kerja, ataupun di perjalanan. Selain itu, baik pula dibiasakan minum setidaknya satu gelas air setelah bangun dan sebelum tidur. 

"Perhatikan juga saat-saat dimana tubuh membutuhkan air lebih banyak serta jangan menunggu haus untuk minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Selain kuantitas air minum, penting juga memperhatikan kualitas air yang di konsumsi. Air minum yang baik tentunya memiliki kriteria tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. Hal yang perlu diingat juga kita harus memastikan sumber air nya berkualitas dan terlindungi dan telah sesuai dengan standar serta regulasi yang telah ditetapkan oleh BPOM dan pemerintah,” pungkas Tria. (OL-8)

BERITA TERKAIT