19 October 2021, 22:16 WIB

Kenapa Nabi Muhammad tidak Pernah Bikin Maulid? Ini Jawabannya


Mediaindonesia.com | Humaniora

AFP/Louai Beshara.
 AFP/Louai Beshara.
Warga Suriah berdoa di Masjid Umayyah di Damaskus pada malam perayaan memperingati kelahiran Nabi Muhammad.Arab 

ADA beberapa orang yang bertanya tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Contohnya, mengapa Nabi Muhammad saw tidak pernah melakukan peringatan maulid?

Sejatinya Nabi Muhammad saw memuliakan Rabiul Awwal tahun 571 M sebagai bulan kelahirannya (maulid). Nabi Muhammad saw memberikan isyarat pemuliaan bulan Rabiul Awwal tersebut melalui sabdanya perihal puasa hari Senin. 

Sebagaimana dikutip dari Instagram NUonline_id, suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa hari Senin. Rasulullah saw pun menjawab bahwa Senin ialah hari kelahirannya (maulid). "Itu (puasa Senin) hari aku dilahirkan dan aku diutus atau hari wahyu diturunkan kepadaku," (HR Muslim).

Waktu kelahiran Nabi Muhammad saw (maulid dengan pembacaan kitab-kitab rawi) diperingati setiap tahun di banyak tempat di pelosok dunia. Waktu kelahirannya disambut gembira oleh segenap umat Islam sebagai simbol terbitnya fajar baru peradaban dunia dan nilai-nilai kemanusiaan sekaligus keilahian.

Namun demikian, Rasulullah saw sendiri tidak pernah mengadakan peringatan maulid (kelahirannya). Rasulullah saw tentu memiliki alasan khusus ia tidak menggelar peringatan maulid semasa hidupnya. Hal ini kadang menjadi alasan bagi sekelompok orang untuk membidahkan praktik peringatan maulid Nabi yang berisi zikir bersama, qira'atul qur'an, pelantunan salawat, pembacaan kitab rawi (kitab sejarah hidup Nabi Muhammad saw).

Adapun terkait itu, Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid menjelaskan alasan Nabi Muhammad saw tidak menyelenggarakan peringatan maulid (kelahiran Nabi Muhammad saw) pada hari Senin, bulan Rabiul Awwal, semasa hidupnya. Berikut ini kutipannya. "Nabi Muhammad saw tidak menambahkan sedikit pun ibadah pada bulan Rabiul Awwal dibanding bulan lain kecuali karena kasih sayang dan keramahan Nabi Muhammad saw terhadap umatnya. Rasulullah saw meninggalkan amal tersebut karena khawatir datang perintah kewajiban untuk umatnya, (ia meninggalkannya) sebagai bentuk rahmatnya terhadap mereka." (Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, (Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun), halaman 67).

Baca juga: Sekilas Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad SAW

Keengganan Rasulullah saw untuk menyelenggarakan peringatan maulid semasa hidupnya tidak lain bentuk kasih sayang Nabi Muhammad saw agar tidak membebani umatnya. (OL-14)

BERITA TERKAIT