26 September 2021, 10:45 WIB

Manfaat Besar Kehadiran Internet di Natuna


mediaindonesia.com | Humaniora

FOTO/Metro TV
 FOTO/Metro TV
Susi Pudjiastuti berbincang dengan salah seorang nelayan di Kepulauan Natuna, Rohmat. 

KABUPATEN Natuna merupakan salah satu wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang menjadi target pembangunan jaringan internet dari pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo. Saat ini, internet sudah bisa dinikmati sebagian besar masyarakat Natuna.

Sebagai wilayah kepulauan dengan laut yang luas, manfaat kehadiran internet ini antara lain dirasakan oleh para nelayan.

Rohmat, salah seorang nelayan di Natuna, menjelaskan manfaat akses internet bagi nelayan. Antara lain untuk mengakses prakiraan cuaca sehingga melaut bisa lebih efektif.

“Untuk ramalan cuaca bisa per satu minggu, jadi untuk kami berangkat bisa ngecek dulu. Jadi untuk kerugian di ongkos tidak terjadi seperti dulu, udah beli barang-barang (untuk melaut), tahu-tahu cuaca buruk,” katanya dalam program Susi Cek Ombak yang tayang di Metro TV, tadi malam.

Bahkan, dengan konektivitas ini para nelayan di Natuna bisa mengakses internet hingga 6 mil dari daratan dengan kualitas jaringan 4G. Dengan ini, misalnya, nelayan bisa melakukan panggilan video (video call) dari tengah laut.

Rohmat yang sedang berbincang dengan Susi Pudjiastuti di tengah laut sejauh 6 mil pun mencoba melakukan video call dan jaringannya ternyata lancar. “Di tengah laut bisa komunikasi video call sama istri,” ujar Susi takjub.

Rohmat berharap ke depan pemerintah lewat BAKTI Kominfo bisa memperluas akses internet ke tengah laut hingga puluhan mil.

Hadirnya jaringan telekomunikasi yang baik di Natuna juga melahirkan inovasi yang mampu membawa manfaat bagi masyarakat. Salah satunya munculnya aplikasi jasa transportasi online dan pesan antar Natunamart. Aplikasi yang dibuat pada akhir 2020 ini memudahkan masyarakat untuk membeli makanan, obat, sembako, hingga pengiriman barang.

Saat ini, Nantunamart telah memiliki lebih dari 4.000 pengguna. Founder Natunamart, Sofian, menyebut kehadiran platform ini diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat di masa pandemi.

“Pandemi ini kan membuat ruang kosong, orang yang pengen belanja malas keluar, orang yang jualan malas nganter. Ruang-ruang kosong itulah yang diisi anak-anak muda kita lewat aplikasi ini,” jelasnya.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Natuna Raja Darmika menyebut kondisi geografis Natuna yang berpulau-pulau membuat Kominfo memfokuskan terlebih dulu pembangunan jaringan internet di Pulau Bunguran Besar melalui Palapa Ring Barat pada 2018. Ke depan, pihaknya berupaya bagaimana pulau-pulau lain yang berpenghuni juga memiliki jaringan internet yang baik.

“Jadi fokus kita ke depan bagaimana pemerintah daerah bersama Kementerian Kominfo lewat BAKTI mulai membangun di luar Pulau Bunguran,” kata Raja.

Selain itu, lanjutnya, dari sisi pemerintah berharap sistem pemerintah berbasis elektronik sudah harus mulai diterapkan. Kemudian, aplikasi-aplikasi yang mempercepat pelayanan publik juga harus dimunculkan.

“Tidak hanya dari pemerintah yang harus digital, tapi dari sisi masyarakat juga harus digital. Ke depan kita memang berpikir kontennya. Kita harus berpikir bagaimana pemanfaatan dari sinyal ini bisa lebih membawa dampak kepada sektor perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo Bambang Noegroho menjelaskan bahwa BAKTI Kominfo telah membangun infrastruktur TIK berupa tower-tower BTS di wilayah 3T sejak 2015. Kemudian pembangunan itu secara gradual terus bertambah.

“Kita memang membangun untuk wilayah-wilayah perbatasan, ter­utama di pulau-pulau terluar kita bangun BTS supaya menjaga sisi pertahanan keamanan. Meskipun penduduk di lokasi tersebut mungkin sedikit namun kita memberikan rasa keadilan buat mereka untuk bisa menikmati jaringan internet,” paparnya.

Bambang mengatakan bahwa Natuna termasuk bagian perencanaan pembangunan dari BAKTI Kominfo. Pada tahun ini, BAKTI akan membangun 4.200 titik lokasi BTS dan tahun depan sebanyak 3.704 desa.

“Secara pembagian kalau spesifik di Natuna kita akan bangun di 17 lokasi. Saat ini, kita sudah memiliki 21 lokasi BTS di wilayah Natuna,” ujarnya.

BAKTI berharap dukungan dari seluruh pihak terkait termasuk pemerintah daerah dan kementerian lain dalam proses pembangunan jaringan internet di seluruh Indonesia.

“Sehingga pembangunan BTS ini bisa segera diselesaikan dalam waktu dua tahun ini. Dan tentunya kita berharap ini akan menjadi manfaat bagi masyarakat dan kita jadi merdeka si­nyal di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Ifa/S2-25)

BERITA TERKAIT