18 July 2021, 11:02 WIB

Mensos Akui Penyaluran BST Sempat Tertahan


M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
 ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR.

MENTERI Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengakui adanya keterlambatan dalam penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Meski sudah mulai disalurkan sejak awal Juli 2021 BST nyatanya masih sempat tertahan.

"Saya sampaikan untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) dan BST itu sudah mulai disalurkan sejak awal bulan Juli. Memang masih belum selesai karena sempat ada yang ditahan," kata Risma dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/7).

Ada KPM yang mengadu belum menerima BST, namun setelah dikroscek ternyata KPM tersebut sudah pindah dan melapor ke Ketua RT/RW setempat.

"Ternyata lapor ke saya 'saya kok nggak terima (BST)?' Ternyata pindah dia tanpa memberitahu Pak RT, sehingga kita juga sempat hentikan," ungkap Mantan Walikota Surabaya tersebut.

Selain itu, Risma menyebutkan ada proses pendataan yang meninggal dan sebagainya sehingga harus mengganti data baru yang disampaikan ke bank sebagai bank penyalur untuk mengubah data tersebut sehingga belum tuntas.

Risma menyebutkan pihaknya harus melakukan cek dengan data agar sesuai aturan.

Penyaluran bantuan PKH dan BPNT atau Kartu Sembako dilakukan secara non-tunai melalui jaringan Himpunan Bank Negara (Himbara), yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN. Sementara BST melalui PT Pos Indonesia. (Iam/OL-09)

BERITA TERKAIT