06 May 2021, 17:56 WIB

Cegah Hipertensi Penyebab Penyakit Jantung, Gagal Ginjal, Stroke


Atalya Puspa | Humaniora

MI/Andry Widyanto.
 MI/Andry Widyanto.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Asian Medical Students Association Universitas Pelita Harapan sedang melayani cek tekanan darah gratis.

HIPERTENSI atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai the silent killer karena banyak terjadi tanpa keluhan. Hipertensi menjadi kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia.

Seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) 90 mmHg pada lebih dari satu kali kunjungan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%.

Itu mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%. Diperkirakan hanya 1/3 kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sisanya tidak terdiagnosis.

Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Erwinanto mengatakan, kalau seseorang menderita hipertensi dan tidak dikontrol akan menjadi kontributor tunggal yang utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. "Setiap peningkatan darah 20/10 mm Hg akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner dua kali lebih tinggi," katanya pada konferensi pers Hari Hipertensi Sedunia secara virtual, Kamis (6/5).

Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat (kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih), obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30%-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%.

Konsumsi garam harus diperhatikan, dianjurkan 5 sampai 6 gram per hari. Sayangnya dalam praktik sehari-hari seseorang tidak pernah menghitung konsumsi garam.

Selain mengonsumsi garam, kiat sehat untuk menurunkan hipertensi harus dilakukan. Erwinanto menyarankan untuk perbanyak makan sayur, buah, sedikit lemak jenuh, ikan, dan sedikit gula. Hal itu harus diiringi dengan berolahraga secara teratur 30 menit per hari.

Baca juga: Peregangan Turunkan Hipertensi Lebih Baik daripada Berjalan

 

Jika seseorang mengalami hipertensi, upaya yang harus dilakukan yaitu mengontrol tekanan darah. Masyarakat diimbau melakukan cek tekanan darah di fasilitas kesehatan terdekat.

Kalau pasien yang sudah hipertensi diharapkan segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengontrol hipertensi. "Kalau individu itu sudah mendapatkan obat dan sudah tahu tekanan darahnya harus diturunkan berapa maka selanjutnya minum obat terus walaupun tekanan darahnya sudah mencapai target," kata dia. (OL-14)

BERITA TERKAIT