20 February 2021, 15:38 WIB

Menkes Sebut Mobilitas Warga di Libur Imlek tidak Tinggi


M Iqbal Al Machmudi | Humaniora

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
 ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menkes Budi Gunadi Sadikin

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut libur tahun baru imlek 2021, mobilitas masyarakat tidak terlalu tinggi. Sehingga aktivitas libur Imlek kali ini bisa ditiru saat libur panjang lainnya tiba.

"Sehingga nanti kita bisa lihat dalam 2 pekan ke depan dampaknya seperti apa. Tapi InshaAllah tidak tinggi," kata Budi dalam Konferensi Pers virtual terkait Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro, Sabtu (20/2).

Padahal, setiap libur panjang, mobilitas tinggi rata-rata kasus konfirmasi naik 30-40%. Hal ini tercermin dari libur lebaran 2020 dan libur natal dan tahun baru (Nataru) 2021.

Untuk mengatasi peningkatan libur panjang selanjutnya yakni lebaran 2021, masyarakat diimbau agar mobilitas masyarakat dikurangi dan tidak sebanyak libur lebaran sebelumnya.

"Kita mengimbau kalau bisa libur lebaran di rumah saja dan terbatas saja, karena jangan sampai yang sudah dilakukan bagus malah harus diulangi lagi karena kenaikan kasus positif lagi," ujarnya.

Baca juga: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kerumunan Saat Imlek

Pemerintah melakukan penekanan penyebaran virus covid melalui testing, tracing dan treatment (3T) dan vaksinasi.

Untuk 3T, pemerintah telah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro yang dimulai 9 Februari 2021 yang kemudian akan dilanjutkan hingga 8 Maret 2021.

"Sementara vaksinasi telah masuk tahap kedua yaitu tahap lansia dan pekerja publik yang akan dilakukan sebanyak 38 juta peserta sampai akhir Juni 2021. Yang membutuhkan sekitar 76 juta dosis vaksin," pungkasnya.(OL-5)

BERITA TERKAIT