RHOMA Irama merilis satu lagu lama yang didaur ulang (recycle) pada Kamis (16/12) pada kanal GP Records di Youtube. Lagu berjudul Anak Kera Jenaka itu menyisipkan pesan tersirat bertema lingkungan hidup, khususnya tentang perlindungan satwa liar.
Sejatinya lagu itu berjudul Anak Kera yang diluncurkan pada 1974 dalam album Dangdut. Lagu ini diperbarui dengan nuansa musik yang berbeda dan diubah judulnya.
Menurut keterangan dalam kanal GP Records di Youtube, dalam lirik lagu Anak Kera Jenaka, kita akan menemukan pesan yang menggugah bahwa tempat terbaik bagi anak kera yaitu di hutan. Kita juga patut belajar dari nelayan yang menolong anak kera tersebut.
Si nelayan tak mengambil anak kera itu untuk dipelihara atau dikomersialisasikan atau tak membunuhnya. Ia menyelamatkan anak kera serta membawanya ke habitat aslinya. "Tentu lagu ini cocok sebagai pesan kritik di saat perdagangan satwa liar kian marak. Lagu ini bisa menjadi renungan sekaligus tamparan bagi pelaku perdagangan liar satwa," tulisnya.
Baca juga: Soneta Group Kolaborasi kembali dengan God Bless, Catat Tanggalnya
GP Records berharap dengan kembali dirilisnya lagu Anak Kera Jenaka, pesan moral dari lagu tersebut bisa tersampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan diimplementasikan dalam kehidupan. Dengan demikian, alam serta isinya yang dititipkan Tuhan kepada kita (manusia) bisa dijaga sebaik-baiknya.
Lirik lagu Anak Kera Jenaka
Seekor anak kera
Yang nakal tetapi sangat jenaka
Pergi ke tepi pantai
Tujuannya untuk bermain-main
Dia pergi sendirian
Tanpa setahu induknya
Setiba di tepi pantai dia bermain-main
berlari-lari mengejar ombak menari-nari sambil teriak
Setelah puas bermain dia pun ingin pulang
Mencari-cari jalan kembali tapi tetap tidak ditemui
Menangislah akhirnya menyesali dirinya
Untung ketika itu
Lalu di sana seorang nelayan
Anak kera jenaka
Kemudian dibawanya bersama
Dibawa ke dalam hutan
Tempat asalnya semula
(OL-14)