30 September 2023, 17:10 WIB

Taksi Terbang Sukses Curi Perhatian


Media Indonesia | Ekonomi

Dok.Prestige Aviation
 Dok.Prestige Aviation
Taksi terbang EHang 216  sedang uji coba.

SEIRING perkembangan jaman, perkembangan teknologi pun terus berkembang, termasuk dalam hal transportasi. Di Indonesia misalnya, belum lagi selesai kereta cepat, kini muncul lagi inovasi baru yakni taksi terbang.

Kehadiran taksi terbang di Tanah Air, meski hanya pameran, menyita perhatian khalayak. Tidak kurang Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Sandiaga Salahuddin Uno sampai pengusaha Chairul Tanjung nampak antusias menyaksikan unit EHang 216  yang diboyong Prestige Aviation di acara Hub SPACE X KAI Expo 2023.

"Taksi terbang, wah menarik. Pak Presiden sangat excited mencoba itu. Dan Pak Presiden mau mencoba, kita akan coba. Tapi memang satu teknologi baru itu pasti kita harus terima dengan baik," kata Budi Karya.

Baca juga: Presiden Inginkan Integrasi Transportasi Publik di Jawa Barat

Budi mengatakan, RI berencana akan mengembangkan kendaraan tersebut sebagai transportasi  publik. Namun satu hal yang harus diingat ialah menyangkut soal keamanan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan mimpi agar kendaraan terbang itu bisa beroperaso di Indonesia, pemerintah  harus mematangkan regulasinya.

Pada kesempatan sama, Executive Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim menjelaskan bahwa Urban Air Mobility merupakan transportasi masa depan. Ia pun berharap suatu hari nanti Indonesia bisa menggunakannya.

Ia juga menyatakan siap untuk melakukan investasi dan melakukan uji terbang di IKN. EHang sudah dicoba dengan penumpang di beberapa negara di antaranya Tiongkok, Belanda dan Austria. Unit EHang 216 yang tampil dalam pameran ini adalah official aircraft milik IMI (Ikatan Motor Indonesia).

Menurut Rudy, EHang 216 merupakan kendaraan udara yang 100% listrik, sehingga ramah lingkungan  dilengkapi dengan 16 baling-baling dan 8 lengan yang dapat dilipat. Adapun untuk kemampuan terbangnya mencapai ketinggian 3.000 meter, dapat menempuh perjalanan sejauh 35 kilometer hanya dalam 21 menit dengan beban maksimum 230 kg (2 penumpang).

Tercatat lebih dari  30.000 penerbangan sukses baik cargo maupun penumpang di berbagai negara seperti Jepang,  Korea, Amerika Serikat, Dubai, Qatar, Kanada, Indonesia dan Tiongkok.

Teknologi penerbangan  otonom pada EHang 216 menghilangkan kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) sehingga sangat terjamin keamanannya.

"Sebelumnya lewat kerjasama kami dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI), unit EHang 216  pertama di Indonesia berhasil melakukan demo terbang di Bali pada November 2021 silam. Kerjasama dengan Polri dalam surveillance penanganan bencana Gunung Semeru dan sukses dalam sejumlah demo terbang di bandara  Pondok Cabe, dan di area JIEXpo," kata Rudy.

EHang 216 juga bisa berperan sebagai transportasi yang membantu melancarkan berbagai event otomotif, sirkuit balap maupun melakukan pengawasan berbagai turnamen dan sirkuit balap. Selain itu, EHang 216 juga dapat digunakan untuk memikat para wisatawan, memajukan sektor pariwisata seperti di Bali, Lombok dan berbagai destinasi wisata unggulan lainnya.

"EHang 216 ramah lingkungan dan dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi. Pengisian daya dapat menggunakan sumber  daya listrik 220V atau 380V dalam 1 jam pengecasan paling cepat," ujarnya. (RO/N-2)

BERITA TERKAIT