03 October 2023, 13:26 WIB

70% Dana Pensiun BUMN Bermasalah


Yakub Pryatama Wijayaatmaja | Ekonomi

ANTARA/SIGID KURNIAWAN
 ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Ilustrasi dana pensiun.

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memperdalam upaya bersih-bersih di tubuh perusahaan - perusahaan negara. Salah satu fokusnya adalah pada pengelolaan dana pensiun (Dapen) BUMN.

Perluasan audit terhadap Dapen BUMN terus dilakukan dan tidak berhenti di kasus Jiwasraya dan Asabri.

"Setelah kasus Jiwasraya, saya curiga dan khawatir bahwa ada persoalan yang sama pada dana pensiun BUMN," ujar Erick dalam Konferensi Pers bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (3/10).

Baca juga: Tips Persiapan Pensiun Sejahtera sejak Dini

Atas dasar kecurigaan itu, Erick menyebutkan, dirinya memerintahkan Kementerian BUMN untuk melakukan pengecekan langsung dana - dana pensiun BUMN. Dan ternyata, dari 48 dana pensiun, sebanyak 34 di antaranya, atau 70% berada dalam kondisi tidak sehat.

Atas temuan itu, Erick terus bergegas. Kali ini, ia meminta bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan Audit Dengan Tujuan Tertentu. 

Audit BPKP itu, kata Erick, dilakukan secara  bertahap. Dimana pada tahap awal, Audit Dengan Tujuan Tertentu itu dilaksanakan pada empat Dapen BUMN. 

Baca juga: Restrukturisasi Jiwasraya dengan PMN Dinilai Jadi Langkah Terbaik

Keempat Dana Pensiun itu disebutkan mengalami kerugian Rp 300 miliar. Penyebabnya diduga karena penyimpangan pada investasinya. "Ini amat sangat mengecewakan pekerja yang telah bekerja puluhan tahun. Masa tuanya dirampok oleh pengelola yang biadab," kata Erick geram. 

Lebih jauh, Erick pun meminta Jaksa Agung untuk tidak ragu memberantas oknum pelaku penyimpangan Dana Pensiun itu tanpa pandang bulu.

"Pak Jaksa Agung, sikat saja para oknum ini tanpa pandang bulu. Seperti yang Bapak lakukan pada kasus Jiwasraya Asabri. Saya dan seluruh jajaran di Kementerian BUMN siap berhadapan dengan siapa pun yang main - main dengan nasib para pensiunan," tegas Erick.

Atas perkembangan ini, Erick menyampaikan terima kasih kepada Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh yang telah membantu Audit para Dana Pensiun BUMN tersebut. (Z-6)

BERITA TERKAIT