BADAN Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan smart fisherie svillage (SFV) atau desa perikanan cerdas melalui intervensi teknologi, optimalisasi aset dan kolaborasi dengan mitra.
"Saat ini pengembangan SFV pada 10 desa dan 12 Unit Pelaksana Teknis (UPT) didorong untuk mendukung program prioritas ekonomi biru termasuk pengembangan Kampung Nelayan Maju (Kalaju) dan Kampung Perikanan Budi daya," ujar Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), KKP I Nyoman Radiarta seperti dilansir dari Antara, Rabu (27/9).
Nyoman memastikan bahwa intervensi teknologi di bidang perikanan tangkap dan perikanan budidaya, optimalisasi aset yang saat ini dimiliki serta kolaborasi dengan mitra kerja sama akan terus diperkuat sebagai upaya mengembangkan SFV.
Baca juga: Hari Martim, Momentum Kuatkan Tata Kelola Sumber Daya Maritim Indonesia
"Intervensi teknologi yang tepat guna untuk pengembangan SFV ini menjadi salah satu poin penting yang akan terus kita perkuat," ujarnya.
Nyoman juga menjelaskan bahwa selain pembangunan fisik, SFV juga akan fokus pada tatanan sosial dan kelembagaan sehingga daya saing desa meningkat dan terjadi peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Nyoman juga mengatakan, bisnis proses SFV juga tidak lepas dari kolaborasi fungsi antara pendidikan, pelatihan, penyuluhan serta Inkubasi Bisnis/UMKM Modern yang berperan dalam menciptakan ekonomi tumbuh, masyarakat bekerja, lingkungan lestari, dan berbasis digital.
Baca juga: Jokowi Ajak India Tanggulangi Kejahatan Maritim dan Dorong Ekonomi Biru
Melalui pendekatan ini diharapkan SFV dapat tumbuh sebagai penggerak perekonomian di desa. SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
SFV juga berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, serta keberlanjutan yang diharapkan dapat memberikan pengungkit pembangunan desa ke depan.
Konsep ini mengubah desa perikanan dari kesan termarjinalkan menjadi lebih maju dan tertata dengan baik. Pengembangan SFV yang terus dilakukan oleh BPPSDM ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk mendorong peningkatan kualitas kampung nelayan dan kampung pembudidaya. (Z-6)