24 September 2023, 11:57 WIB

Kualitas Penyaluran Kredit BRI Semakin Sehat


Fetry Wuryasti | Ekonomi

MI/AGUNG WIBOWO
 MI/AGUNG WIBOWO
Nasabah menarik uang dari ATM drive thru di Kantor Cabang BRI Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (5/1).

KUALITAS penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) semakin sehat seiring aktivitas sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus membaik.

Hal itu sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin kuat pascapandemi covid-19. Per Juni 2023, porsi penyaluran kredit BRI untuk segmen UMKM mencapai 84,5% dari total keseluruhan kredit BRI.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan kondisi ekonomi Indonesia pascapandemi cukup stabil dengan daya beli atau konsumsi masyarakat terjaga.

Mengutip data triwulan Bank Indonesia (BI), sejak triwulan II 2022 hingga triwulan I 2023, pertumbuhan ekonomi selalu di atas 5%, dengan rincian 5,46% 5,73%, 5,01%, dan 5,03%.

Baca juga: BRI Life Sosialisasikan tentang Pola Hidup Sehat kepada Karyawan dan Nasabah

Kondisi ekonomi yang stabil ini dirasakan oleh pelaku UMKM. Daya beli masyarakat membaik, UMKM makin pulih.

"Tentu berimbas pada kualitas kredit. Kemampuan BRI untuk menyalurkan kredit juga dapat diimbangi oleh kemampuan menjaga kualitas kredit yang disalurkan,” kata Agus, Minggu (24/9).

Hingga akhir Juni 2023 rasio non performing loan (NPL) membaik atau turun 31 basis poin (bps) dari 3,26% pada Juni 2022 menjadi 2,95%.

NPL tersebut menurutnya sangat terjaga bagi bank dengan mayoritas portofolio penyaluran kredit untuk UMKM.

“Hal ini menunjukkan kemampuan BRI mengelola portofolio UMKM. NPL masih di bawah 3%. Bahkan di bawah 5% itu tergolong baik menurut kami, bagi bank yang fokusnya kepada UMKM,” kata Agus.

Pada periode yang sama, NPL coverage BRI masih tergolong memadai. Paruh pertama 2023 NPL coverage BRI berada pada level 248,5% atau lebih tinggi dari sebelumya 239,2% pada 2022.

"Menurut saya cadangan yang sebenarnya lebih dari cukup, karena lebih dari dua kali NPL BRI. Kami sudah siapkan cadangannya,” ujar Agus.

Baca juga: BRI Insurance Resmikan Marketing Representative Office di Bengkulu

Adapun BRI melaporkan penyaluran kredit sebesar Rp1.202,1 triliun, naik 8,8% secara tahunan (yoy) pada semester I 2023. Sebagian besar pembiayaan mengalir kepada pelaku UMKM.

Segmen UMKM menyumbang Rp1.015,5 triliun dari total kredit emiten bersandi BBRI tersebut. Lebih rinci, segmen mikro berkontribusi paling besar terhadap kredit UMKM, yakni 48,1% atau Rp577,94 triliun.

Kondisi UMKM yang berangsur membaik, diamini Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira.

"Profil risiko kredit UMKM telah membaik. Kualitas kredit UMKM memang membaik karena sebagian restrukturisasi sudah selesai dan perbankan lakukan write-off lewat pencadangan," katanya belum lama ini.

Kualitas kredit UMKM yang kian membaik terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). NPL dan pembiayaan bermasalah (non performing financing/ NPF) kredit UMKM secara rata-rata sejak awal 2023, terus tejaga kualitasnya. Rasio NPL dan NPF UMKM turun ke level 3,7%. (Z-6)

BERITA TERKAIT