INFLASI Inggris secara tak terduga melambat pada bulan Agustus dan mencapai level terendah dalam 18 bulan. Hal itu menguatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga Bank of England yang diperkirakan secara luas pada minggu ini akan menjadi yang terakhir kalinya.
Indeks Harga Konsumen turun sedikit menjadi 6,7% dari 6,8% pada bulan Juli, menurut Kantor Statistik Nasional (ONS) dalam sebuah pernyataan menjelang keputusan suku bunga terbaru BoE.
Angka tersebut merupakan level terendah sejak Februari 2022 dan mengacaukan ekspektasi pasar akan percepatan ke 7,1% akibat kenaikan harga energi.
Baca juga : Bank Sentral Inggris Naikkan Suku Bunga Acuan Ke-14 Kali
Berita hari Rabu membuat pound melemah 0,3% menjadi $1,2354 pada transaksi pagi di London. Hal ini terjadi satu hari setelah data menunjukkan inflasi zona euro juga sedikit melambat pada bulan Agustus.
“Penurunan inflasi Inggris yang mengejutkan memicu aksi jual mendadak sterling, karena data hari ini memperkuat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga Bank of England berikutnya juga bisa menjadi yang terakhir,” kata analis Swissquote Bank, Ipek Ozkardeskaya.
Baca juga : Naikkan Suku Bunga, Bank Sentral Eropa Nilai Cukup Jinakkan Inflasi
Meski demikian, inflasi Inggris masih menjadi yang tertinggi di antara negara-negara G7.
BoE sejauh ini telah menaikkan suku bunga utamanya sebanyak 14 kali berturut-turut ke level saat ini sebesar 5,25% dalam upaya untuk menurunkan inflasi yang sangat panas.
Data tersebut "mungkin tidak akan cukup untuk mencegah BoE menaikkan suku bunga... menjadi 5,50% besok", kata analis Capital Economics Paul Dales.
"Tetapi hal ini mendukung pandangan kami bahwa itu akan menjadi pendakian terakhir".
ONS menambahkan pada hari Rabu bahwa harga pangan naik lebih sedikit pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya.
Dampak ini hanya dapat diimbangi sebagian oleh kenaikan biaya energi.
“Tingkat inflasi sedikit mereda bulan ini didorong oleh penurunan biaya akomodasi semalam dan tarif pesawat, serta kenaikan harga pangan kurang dari waktu yang sama tahun lalu,” kata kepala ekonom ONS Grant Fitzner.
“Hal ini sebagian diimbangi oleh kenaikan harga bensin dan solar dibandingkan dengan penurunan tajam pada tahun lalu, menyusul rekor harga yang tercatat pada Juli 2022.” (AFP/Z-4)