EKONOM Bank Permata Josua Pardede menuturkan, kenaikan harga beras memberi dampak signifikan pada tingkat inflasi umum nasional. Kenaikan 1% harga beras akan berimbas pada peningkatan inflasi umum di angka 0,03% hingga 0,04%.
"Tren kenaikan harga beras yang saat ini masih berlanjut tentu akan berdampak kepada inflasi Indonesia ke depan. Menurut perkiraan kami, setiap kenaikan 1% harga beras akan menyumbang inflasi sebesar 0,03%-0,04% terhadap total inflasi Indonesia," ujarnya saat dihubungi, Minggu (10/9).
Sejauh ini, beras merupakan penyusun inflasi terbesar, sejalan dengan tingginya konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut. Per akhir Agustus 2023, data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menunjukkan harga beras mencapai Rp13.800 per kilo gram (kg).
Baca juga : Pedagang Diminta tidak Jual Beras SPHP di Marketplace
Angka tersebut, kata Josua, naik 1,8% dibandingkan harga beras pada akhir Juli 2023. Kenaikan harga tersebut nantinya tercermin di angka inflasi umum nasional. Itu sedianya ditunjukan dengan andil beras terhadap tingkat inflasi yang mencapai 0,05% bulan lalu.
Tingkat inflasi umum yang saat ini relatif masih terkendali, banyak didorong oleh penurunan harga komoditas pangan lainnya. Daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam secara keseluruhan mencatatkan deflasi 0,07% pada Agustus 2023.
Baca juga : Harga Beras Bulog Alami Kenaikan Menjadi Rp54.500 per 5 Kg
Sementara itu, dampak fluktuasi harga minyak terhadap inflasi Indonesia saat ini juga dinilai relatif minimal. Sebab sebagian besar konsumsi masyarakat terhadap produk terkait minyak, yakni BBM Pertalite dan LPG dikontrol oleh pemerintah.
"Dengan demikian, fluktuasi harga minyak akan lebih berpengaruh kepada naik turunnya belanja subsidi energi pemerintah, bukan kepada inflasi," terang Josua.
Lebih lanjut, dia memperkirakan inflasi pada tahun ini masih berada di angka 3% untuk akhir tahun 2023, sesuai dengan kisaran target pemerintah. Guna menjaga tingkat inflasi itu tetap terkendali, pengambil kebijakan dirasa perlu untuk terus memperkuat kebijakan penanganan inflasi yang telah dilakukan.
"Terutama untuk memberikan kepastian pasokan pangan terutama beras di domestik. Pemerintah pun telah membentuk tim koordinasi antar wilayah untuk meratakan distribusi berbagai pangan, agar harga pangan lebih terkendali," pungkas Josua. (Z-5)