08 September 2023, 22:19 WIB

PLN Jajaki Dukungan Pembiayaan Hijau dengan Australia


Insi Nantika Jelita | Ekonomi

Dok
 Dok
Ilustrasi transisi energi

PT PLN (Persero) menjajaki kerja sama dukungan pembiayaan hijau dengan perusahaan asal Australia, Export Finance Australia (EFA), guna mendukung akselerasi transisi energi di Indonesia. Penjajakan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kedua belah pihak di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa (5/9) lalu.

Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, nota kesepahaman ini menandai awal dukungan pembiayaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) PLN dalam pengembangan energi terbarukan. Namun, tidak dijelaskan jumlah investasi proyek tersebut.

”Kesepakatan ini sangat penting mendukung peningkatan infrastruktur energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengembangan teknologi hijau di Indonesia guna mencapai net zero emissions (NZE) di 2060," kata Darmawan dalam keterangannya, Jumat (8/9).

Baca juga : PDB ASEAN Bisa Melesat ke Angka US$1 Triliun di 2030, Jika Transisi Energi Berhasil

Diketahui bawah perusahaan setrum negara itu membutuhkan US$172 miliar atau sekitar Rp2.641 triliun (kurs Rp15.357) untuk membangun pembangkit listrik energi terbarukan (EBT) hingga 2040.

Baca juga : Transisi Energi Butuh Biaya Besar, Eksekusi Program JETP di ASEAN Jadi Solusi

Darmawan menyampaikan, PLN dan EFA memiliki komitmen yang sama dalam menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan.

”Kita telah sepakat untuk menjalin kerja sama yang erat dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Setiap peluang yang hadir bisa kita manfaatkan untuk mencapai NZE," sebut Dirut PLN.

CEO Export Finance Australia (EFA) John Hopkins menambahkan kesepakatan ini merupakan langkah lanjutan antara Perdana Menteri Australia Anthony Norman Albanese dan Presiden Joko Widodo pada pertemuan para pemimpin Juli lalu. Ia optimistis kesepakatan ini akan memperkuat posisi hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

”Penandatanganan MoU ini menjadi langkah konkret dalam mendukung langkah transisi energi Indonesia dan tonggak penting dalam kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia untuk energi berkelanjutan,” imbuhnya.

John berharap pihaknya bisa terus bekerja sama dengan PLN dalam paket pembiayaan untuk mendukung peningkatan operasional dalam pengurangan emisi, dan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia. (Z-8)

 

BERITA TERKAIT