PERUSAHAAN penyalur pekerja migran PT Amanah Putra Pratama menerapkan dua strategi dalam perekrutan pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan diberangkatkan ke luar negeri.
"Perekrutan kami lakukan dua strategi, ada yang memiliki skill dan pengalaman. Biasanya ini sudah pernah bekerja 5-15 tahun," kata pendiri PT Amanah Putra Pratama, Cecep, melalui keterangannya, di Jakarta, Minggu (23/7).
Baca juga: Beri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kemenaker Hadirkan Program Desmigratif
Strategi kedua yakni perekrutan bagi mereka yang belum memiliki keterampilan dan pengalaman.
"Ini kami latih dulu sekitar 15 hari pendidikan. Kemudian kalau dia belum mampu, terus diberikan pendidikan lagi. Setelah pendidikan, baru kami rekrut dan seleksi," ujar Cecep.
Untuk proses seleksi, lanjut dia, dilakukan pada semua calon pekerja migran, baik yang sudah berpengalaman maupun yang belum berpengalaman.
"Untuk proses seleksi kami lakukan secara ketat dengan tiga lapis yakni user (pengguna), kedua oleh Asosiasi Kosipa di Korea, dan ketiga diseleksi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)," kata dia.
Setelah lulus, calon pekerja migran menjalani pembuatan apostil atau pengesahan dokumen-dokumen oleh Kementerian Hukum dan HAM.
"Setelah selesai kami apostil, kami kirim ke Korea, untuk diserahkan kepada agensi, dan agensi di Korea Selatan menyerahkan kepada user," ujar Cecep.
Baca juga: Melindungi Pekerja Migran Indonesia
Diketahui, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor baru saja melepas keberangkatan 99 PMI ke Korea Selatan yang digelar PT Amanah Putra Pratama (APP), di Jakarta, Sabtu (22/7).
Wamenaker mengapresiasi kerja keras suami istri Cecep dan Dedeh dari PT Amanah Putra Pratama yang membuka lapangan pekerjaan di Korea Selatan dengan skema P to P (private to private) dan mempersiapkan calon PMI dengan skill baik.
Dedeh, istri Cecep yang juga pendiri PT Amanah Putra Pratama, berharap kepada 99 PMI yang berangkat ke Korea Selatan untuk profesional dalam bekerja, dimanapun berada.
"Pertama, mencintai pekerjaan kita, Kemudian, menguasai teknik dan niatnya harus lurus serta caranya benar. Jika kita ikuti prosedurnya secara benar, keselamatan dan keamanan kita akan selalu terjaga," tutup Dedeh. (RO/S-2)