17 July 2023, 14:12 WIB

Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Turun 0,46 Juta Orang


M. Ilham Ramadhan Avisena | Ekonomi

Antara
 Antara
Ilustrasi ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia.

JUMLAH penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2023 tercatat sebanyak 25,90 juta orang, atau 9,36% dari total penduduk di Tanah Air. Jumlah tersebut menurun dari posisi September 2022 yang mencapai 26,36 juta orang, setara 9,57% dari total penduduk.

"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, turun 0,46 juta orang terhadap September 2022," ujar Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto dalam konferensi pers, Senin (17/7).

Dia menambahkan, disparitas kemiskinan antar wilayah perkotaan dan perdesaan masih cukup lebar. Itu terlihat dari data BPS yang menunjukkan tingkat penduduk miskin di perkotaan sebanyak 7,29% pada Maret 2023.

Baca juga: 165 Juta Orang jatuh Miskin dalam 3 Tahun Krisis, PBB Serukan Penangguhan Pembayaran Utang

Angka itu sedianya lebih rendah dari posisi September 2022 yang mencapai 7,53%. Namun persentase tersebut masih lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi covid-19 yang tercatat 6,56%.

Sementara tingkat penduduk miskin di perdesaan mencapai 12,22% pada Maret 2023. Posisi tersebut lebih rendah dari September 2022 yang sebesar 12,36% dan lebih baik dari kondisi sebelum pandemi yang sebesar 12,60%.

"Jadi tingkat kemiskinan di wilayah perdesaan sudah lebih rendah dari level sebelum pandemi, sedangkan di wilayah perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi," terang Atqo.

Baca juga: Bansos bukan Solusi Entaskan Masyarakat dari Kemiskinan

Kenaikan Garis Kemiskinan

Penurunan jumlah penduduk miskin itu diikuti dengan kenaikan garis kemiskinan. Pada Maret 2023 garis kemiskinan tercatat Rp550.458, naik 2,78% dari posisi garis kemiskinan September 2022 yang sekitar Rp535 ribu.

Distribusi garis kemiskinan itu didominasi oleh komoditas makanan yang mencapai 74,21% terhadap garis kemiskinan. Sedangkan 25,79% sisanya didistribusi oleh komoditas non makanan.

Sejalan dengan penurunan jumlah penduduk miskin, data BPS juga mengungkapkan adanya penurunan pada tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Dari skala nasional, indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2023 berada di level 1,528, lebih rendah dari September 2022, yakni, 1,562.

Sedangkan indeks keparahan kemiskinan pada Maret 2023 tercatat di level 0,377, lebih rendah dari posisi September 2022 yang mencapai 0,379.

Berbanding terbalik dengan penurunan jumlah penduduk miskin, BPS mencatat tingkat ketimpangan (gini ratio) di Indonesia pada Maret 2023 meningkat menjadi 0,388 dari posisi sebelumnya yang ada di level 0,381 pada September 2022.

(Z-9)

BERITA TERKAIT