12 July 2023, 14:27 WIB

Melintasi 12 Stasiun, Uji Coba LRT Jabodebek Diwarnai Rem Mendadak


Insi Nantika Jelita | Ekonomi

MI/Usman Iskandar
 MI/Usman Iskandar
Uji coba LRT Jabodetabek, Rabu (12/7)

KERETA ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek resmi diuji coba secara terbatas oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), dari Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat, menuju Stasiun Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, pada Rabu (12/7). Melintasi 12 stasiun dengan jarak 24,3 kilometer (km), lama perjalanan kereta memakan waktu hingga 51 menit.

Media Indonesia berkesempatan menjajal moda transportasi baru tersebut. Kereta mulai berangkat pukul 10.01 WIB dari Stasiun Harjamukti. Dari empat stasiun pertama yakni Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), laju kereta terasa cukup mulus dengan beberapa kali sentakan saat kereta mulai bergerak atau sampai di stasiun.

Saat memasuki Stasiun Cawang, peserta yang ikut uji coba LRT Jabodebek dikejutkan dengan pengereman mendadak kereta. Mereka yang berdiri dalam kereta karena tidak mendapat kursi langsung berpegangan erat ke hand strap yang menggantung di atas. Setelahnya, selama kurang dari semenit kereta sempat berhenti di tempat. Kemudian, kereta kembali melaju menuju stasiun berikutnya. Pukul 10.32 WIB, kereta LRT Jabodebek berhenti di Stasiun Ciliwung dan diteruskan hingga menuju Stasiun Dukuh Atas sampai pukul 10.52 WIB.

Baca juga: Catat! LRT Jabodebek Beroperasi Terbatas Mulai Besok Hingga 15 Agustus 2023

Dalam satu rangkaian kereta memiliki enam gerbong kereta dengan kapasitas mengangkut hingga 1.300 penumpang tiap harinya saat kondisi padat.

LRT Jabodebek dioperasikan tanpa masinis dengan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Hadir dalam uji coba terbatas LRT Jabodebek, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan uji coba moda transportasi tersebut berjalan baik dan aman. Ia pun menekankan kepada KAI selaku operator LRT Jabodebek mengutamakan aspek keamanan.

Baca juga: Ingin Bangun LRT, Bali Minta Saran DKI Jakarta

"Menjaga keamanan operasional itu menjadi keharusan. Saya pesan ke KAI dan para vendor dalam masa uji coba ini, lakukan upayakan perbaikan, sehingga saat diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Agustus berjalan baik," ucapnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menjelaskan pada saat kereta berjalan dan mengalami gangguan, kereta langsung berhenti. Kru kereta atau train attendant akan melapor kejadian tersebut ke operation control center (OCC).

"Misalnya ada binatang atau burung terbang, lalu dilaporkan dan setelah dinyatakan tidak ada masalah oleh OCC, maka kereta akan lanjut jalan," ungkapnya.

Risal kemudian menerangkan ada antisipasi yang dilakukan dalam kondisi darurat. Jika terjadi blackout atau sistem kelistrikan mati total, disediakan baterai yang berada di atas kereta untuk menjalankan kereta. (Z-10)

BERITA TERKAIT