Edi Soid paham betul pentingnya pendidikan di dalam mengarungi kehidupan. Meskipun hanya menjadi pedagang siomay selama puluhan tahun, ia memiliki pengalaman yang membuatnya percaya bahwa pendidikan bisa membawa hidup ke arah yang jauh lebih baik.
Keyakinan itu kemudian ia tanamkan kepada lima anaknya. Bermodalkan pendapatan dari berjualan siomay, ia bisa menguliahkan semua anaknya hingga lulus. Bahkan, anak sulungnya kini bisa bekerja di Eropa, tepatnya di Bulgaria.
“Saya tanamkan bahwa sekolah itu harus, menimba ilmu itu wajib, karena ilmu itu pasti terpakai walaupun nanti akhirnya hanya menjadi ibu rumah tangga. Masak di rumah kan juga ada ilmunya. Tanpa ilmu kita tidak akan maju,” ujar Edi di Panen Hadiah Simpedes yang digelar di Usman Harun Sport Center, Jakarta Selatan, Mei lalu.
Baca juga: Meraup Jutaan Rupiah dari Merangkai Bunga
Ia pun mengisahkan bagaimana ilmu pengetahuan bisa membuatnya bertahan dan sukses menjadi orang tua meski hanya dengan berjualan siomay. Ia mengaku terus mengikuti perkembangan zaman dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Meskipun sudah berusia 70 tahun, ia tidak gagap digital. Edi bisa dengan fasih menggunakan aplikasi layanan keuangan di telepon seluler pintarnya. Ia juga sudah menerapkan metode pembayaran nontunai di dalam kesehariannya berdagang. Ia bahkan menjadi salah satu mitra UMKM binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang dinilai memiliki keunggulan.
Baca juga: BRI Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas dengan Masuk ke Ekosistem Digital
“Kalau saya tidak begini, tidak berilmu, bagaimana saya mau maju, bagaimana saya mau mendaftarkan hak kekayaan intelektual, bagaimana saya belajar barcode. Kalau tidak berilmu, wawasan kita pasti kurang,” ucapnya.
“Kelihatan kok pedagang yang berilmu dan tidak. Yang tidak punya ilmu pasti jalan di tempat. Sementara, yang punya ilmu, pasti jadi besar. Yang penting kita punya semangat dan keberanian,” sambung pria pemilik jenama Siomay Batago Pak Eddy itu.
Sekarang, ia ingin semua anaknya memiliki pemahaman yang sama. Ia tidak pernah mempersoalkan materi demi bisa melihat anak-anaknya mengenyam pendidikan dan menjadi orang yang sukses.
“Biaya tidak jadi masalah. Duit tidak perlu dipikirkan. Rezeki pasti datang dengan sendirinya jika niat kita baik,” tandas Edi. (Z-11)