14 June 2023, 22:14 WIB

PT Kerry Ingredients Tanamkan Investasi 30 Juta Euro di Karawang


Sarah Ruhendi | Ekonomi

MGN.Sarah Ruhendi
 MGN.Sarah Ruhendi
Investasi 30 Juta Euro Kerry Group di Indoensia

PT Kerry Ingredients Indonesia kembali menanamkan investasi di Indonesia senilai 30 juta Euro untuk pusat manufaktur inovasi makanan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (14/6).

General Manager Kerry Indonesia, William Kelly mengungkapkan Kerry grup menanamkan dana senilai 30 juta euro atau senilai lebih dari Rp400 miliar hanya untuk di wilayah Karawang saja. Lebih jauh, Kelly mengatakan pabrik yang berada di Karawang menjadi bentuk investasi Kerry yang terbesar se-Asia Tenggara.

“Total investasi di Karawang senilai 30 Juta Euro, kami akan terus berkembang di pasar Indonesia," ujarnya.

Baca juga : Pengamat: Kebijakan PMN 2024 Untuk BUMN Rp57,9 Triliun Sebaiknya Ditunda

Pusat manufaktur tersebut menjadi fasilitas pengembangan yang ketiga dengan total luas lahan 50.000 meter persegi. Sehingga, menjadikan pabrik ini dapat mengembangkan dengan teknologi terbaru sebagai tempat percontohan penelitian dan pengembangan, dan pusat pengambilan sampel.

Hal tersebut turut dilontarkan oleh President & CEO, Kerry Asia Pacific, Middle East and Africa John Cahalane yang menyebut pabrik Karawang dapat memproduksi 6000 ton produk. Dirinya menambahkan prioritas Kerry saat ini adalah menciptakan rasa dari kuliner nusantara.

Baca juga : Shell Jaga Produksi Minyak Stabil hingga 2030 Diprotes

Bahkan Cahalane mengatakan hingga saat ini pun Malaysia dan Thailand tertarik dengan produk dari pabrik Karawang.

“Kapatitas produksi produk 6000 ton. Sudah mulai produksi dan globalizing produk. Malaysia dan thailand sudah tertarik oleh produk Karawang,” tuturnya.

Melihat Indonesia yang mempunyai cita-cita Zero Net Emission, Kerry Group mengedepankan inisiatif yang berkelanjutan di keseluruhan pusat manufaktur.

Cahalane mengatakan, sejumlah langkah akan dilakukan, diantaranya adanya tempat pengelolahan limbah yang dimiliki sendiri oleh PT Kerry. Tidak hanya itu teknologi yang digunakan akan lebih sedikit emisi hingga 30%.

“Tersedia instalasi pengolahar air limbah di tempat yang akan meraih standar baru dalam konsumsi energi dan air dengan emisi CO, yang jauh lebih rendah dan tanpa ada limbah yang berujung di Tempat Pembuangan Akhir,” ujarnya.

“Semua peralatan utilitas telah dirancang sesuai standar efisiensi energi terkini,” tutupnya. (Z-5)

BERITA TERKAIT