08 June 2023, 19:13 WIB

Wamenparekraf Dorong Perluasan Gerai Bebas Bea Untuk Tingkatkan Wisata Belanja di Indonesia


Ficky Ramadhan | Ekonomi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
 ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Wamenparekraf Angela Herliani Tanoesoedibjo menyampaikan paparannya saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen

WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa pihaknya bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mendorong perluasan gerai duty free atau bebas bea untuk meningkatkan wisata belanja di Indonesia.

Menurutnya, program bebas bea tersebut bukan hanya akan meningkatkan perekonomian Indonesia saja, namun juga akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan investasi serta lainnya.

"Ketika kita mem-branding, mungkin duty free program ini kalau dari kacamata pariwisata ini, nanti para wisatawan ketika mereka mau datang ke Indonesia sudah ada intensi untuk berbelanja," ujar Angela dalam acara Sosialisasi Program HBDI di Jakarta, Kamis (8/6).

Baca juga: Kemenparekraf Usulkan Hari Ekonomi Kreatif Dirayakan 24 Oktober

Angela menilai, program bebas bea ini dapat memberikan dampak positif bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Lalu, wisatawan mancanegara juga dapat berbelanja bebas berbagai macam produk lokal mulai dari makanan dan minuman, pakaian, sepatu, aksesoris dan lainnya.

"Contohnya, kita mau ke Singapura ada intensi untuk berbelanja, ada niat kan di situ. Jadi mental dan dompetnya itu sudah disiapkan, bukan hanya sekadar impulsif buying saja," tuturnya.

Baca juga: Rano Karno Minta Kemenparekraf Tepis Berita Wisatawan Asing Nakal

Ia menyampaikan wisata belanja diprediksi terus meningkat baik di dalam negeri maupun luar negeri. Global retail market size pada 2022 mencapai 55,74 miliar dolar AS dan akan meningkat dua kali lipat pada 2030.

Lebih lanjut, rata-rata pengeluaran wisatawan Nusantara untuk makanan dan minuman atau kuliner sebesar 17 persen, belanja 12,44 persen dan souvenir 5,4 persen pada 2021. Sedangkan wisatawan mancanegara, 21,94 persen untuk kuliner, 10 persen belanja dan 3,2 persen untuk souvenir.

"Saya melihat suatu tren yang sangat menarik, jadi untuk makan minum dan shopping ini meningkat dari tahun ke tahun, nah ini sesuatu yang kita harapkan bersama pastinya," kata Angela.

Saat ini di gerai bebas bea berada di Gedung Sarinah Jakarta. Sarinah Duty Free adalah etalase dari keunggulan produk-produk lokal dan mendukung cultural diplomacy.

Gerai tersebut menyajikan ratusan merek internasional mulai dari produk rokok, minuman beralkohol, makanan, perhiasan, serta produk lokal dengan standar global seperti tas yang terbuat dari kulit dan anyaman, bir dan anggur merek asli Indonesia, makanan khas Indonesia seperti teh dan kopi, makanan ringan, juga perhiasan nusantara, pakaian dan kain Indonesia. (Fik/Z-7)

BERITA TERKAIT