PEREKONOMIAN Jepang tumbuh 0,7% pada Januari-Maret. Angkanya naik dari perkiraan awal 0,4%.
Angka terbaru--yang juga mengalahkan ekspektasi pasar pertumbuhan 0,5%--mencerminkan investasi perusahaan yang kuat, menurut data yang dirilis oleh Kantor Kabinet, Kamis (8/6). Angka kuartal pertama ini jauh lebih kuat dari 0,1% yang terlihat pada kuartal terakhir 2022.
Baca juga: Ekspor Turun, Defisit Perdagangan AS di April Bertambah
"Ekspor menurun tajam mencerminkan perlambatan ekonomi di luar negeri. Sementara permintaan domestik seperti konsumsi individu dan investasi perusahaan tumbuh yang mengarah ke pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," kata Saisuke Sakai, kepala ekonom Mizuho Research & Technologies, dalam catatan menjelang rilis data.
"Mengingat ekonomi mengalami kontraksi pada kuartal Juli-September, pemulihan ekonomi Jepang masih belum cukup untuk menyamai tingkat prapandemi covid-19 pada 2019," katanya. Ke depan, ekonomi Jepang kemungkinan akan terus tumbuh dipimpin oleh permintaan domestik sebagian berkat pariwisata masuk.
Baca juga: Tekan Pemanasan Global, Investasi Efisiensi Energi Harus Naik Tiga Kali Lipat
Data terbaru muncul setelah survei pemerintah yang dirilis awal pekan ini menunjukkan bahwa upah riil pekerja di Jepang turun 3% pada April dari tahun sebelumnya. Laporan pemerintah terpisah juga menemukan pengeluaran rumah tangga pada April turun 4,4% secara riil dari tahun sebelumnya. Sakai mengatakan, "Upah diperkirakan naik pada paruh kedua tahun fiskal saat ini," hingga Maret 2024. (AFP/Z-2)
