07 June 2023, 09:54 WIB

Beroperasi 18 Agustus, LRT Jabodebek Diperkirakan Angkut 137 Ribu Penumpang Per hari


Raja Suhud | Ekonomi

MI/Raja Suhud
 MI/Raja Suhud
Dirut KAI Didiek Hartantyo

OPERASIONAL moda transportasi LRT Jabodebek makin dekat. 

PT KAI terus melakukan perbaikan  agar berbagai temuan yang diperoleh saat uji coba operasional dapat disempurnakan. Sehingga saat diluncurkan pada 18 Agustus mendatang, LRT akan dapat dinikmati penumpang  secara aman dan nyaman.

Dirut KAI  Didiek Hartantyo mengatakan pada tahap awal LRT Jabodebek akan mengangkut penumpang sekitar 137 ribu per hari. 

"Memang masih kalah dengan KRL Jabodetabek yang saat ini mengangkut sekitar 850 ribu penumpang per hari. Nanti ke depan LRT akan mampu mengangkut penumpang hingga 500 ribu penumpang per hari," kata Didiek saat media update bersama pimpinan redaksi media massa di Jakarta, Selasa (6/6) malam.

LRT memiliki area operasi dari Bekasi Timur dan Cibubur menuju kawasan Kuningan Jakarta Selatan.Akan ada 18 stasiun di dua lintasan itu.  Nantinya dari stasiun antara Bekasi Timur dan  Cibubur menuju stasiun BNN Cawang, jarak kedatangan antar kereta mencapai 6 menit. 

"Adapun saat dari  Cawang BNN hingga Setiabudi kedatangan kereta bertambah menjadi setiap 3 menit," ujarnya.

Teknologi keamanan yang dipergunakan dalam LRT adalah teknologi automation level 3. Hal ini sedikit diatas MRT Jakarta yang berada di level 2.

"LRT akan full automation dengan tidak ada masinis. Yang ada adalah pengawas yang memastikan pintu kereta tertutup dengan aman," tandasnya.

Menyinggung keamanan, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan M Risal Wasal mengatakan bahwa tingkat keamanan operasional LRT terjamin dengan baik. Hal ini karena seluruh SDM yang terlibat telah tersertifikasi dan juga melibatkan sistem teknologi yang canggih.

"Jadi harusnya dengan penggunaan teknologi yang dirancang dengan berbagai parameter yang ada, perjalanan LRT ini pasti aman," jelasnya.

Saat ini pemerintah masih merumuskan besaran dari tarif LRT. Kemungkinan tarifnya akan menggunakan tarif berbeda untuk tiap jarak tempuh perjalanan.

Didiek menyatakan tarif yang ada telah mamasukkan unsur subsidi sehingga tidak memberatkan pengguna.

"Untuk besaran subsidi atau PSO nya sudah masuk dalam pengganggaran perusahaan tahun ini. Keputusan akhir besaran tarif ada di pemerintah," ujarnya. (E-1)

BERITA TERKAIT