01 April 2023, 08:00 WIB

Kolaborasi Pemberdayaan Ekonomi Inklusif, Kadin Hadirkan Warung Pancasila


mediaindonesia.com | Ekonomi

dok: Kadin Indonesia
 dok: Kadin Indonesia
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid beserta Pendiri Sahabat Usaha Rakyat Sharmila Yahya di Warung Pancasila

Pemerintah beserta elemen usaha lainnya terus berupaya memperkuat dan memperluas ekonomi kerakyatan. Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama Pemuda Pancasila serta didukung jaringan usaha ritel sembako Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA), mewujudkan ruang pemberdayaan warung kelontong bernama Warung Pancasila.

Ketua Komite Tetap Kewirausahaan KADIN Indonesia, Sharmila Yahya menjelaskan Warung Pancasila hasil kerjasama dengan Pemuda Pancasila yang akan dikelola langsung setiap kader di daerah masing-masing ini, untuk meningkatkan daya saing UMKM secara berkelanjutan, mulai dari akses permodalan, manajemen toko hingga suplai sembako.

“Kita berkolaborasi mendorong keberlanjutan ekonomi inklusif, bukan ekonomi eksklusif. Karena kesejahteraan itu menjadi bagian dari negeri ini untuk membangun ekonomi secara bersama-sama,” jelas Sharmila yang ditunjuk sebagai penanggungjawab kolaborasi pemberdayaan warung kelontong, saat penandatanganan serah terima realisasi Warung Pancasila perdana di Pasar Minggu, Jakarta Selatan Jumat (31/3).

Di sisi lain, hadirnya Warung Pancasila ini juga memberikan solusi ketersediaan pangan yang mudah dan murah bagi masyarakat, di tengah gejolak kenaikan harga bahan pokok. Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Bidang Ekonomi Arsjad Rasjid optimistis dengan hadirnya kolaborasi jaringan ritel di setiap daerah ini, masyarakat akan terbantu dengan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga bahan pangan yang murah.

 “Jaringan usaha ritel 100.000 warung kelontong SAHARA sangat berkomitmen membantu mewujudkan Warung Pancasila di setiap daerah dengan harga terjangkau masyarakat,” jelas Arsjad yang sekaligus Ketua Umum KADIN Indonesia.

Fokus lain peran warung kelontong ini ini menjadikan wadah bersama dalam meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat skala per wilayah dengan upaya mendapatkan fasilitas pelatihan usaha yang layak, mendapatkan akses permodalan yang mudah, serta bisa mengikuti perkembangan zaman di era optimalisasi digital untuk menjalankan sektor usaha kecil warung kelontong.

“UMKM kini telah menjadi tumpuan ekonomi nasional. Sehingga hasilnya harus benar-benar dinikmati pelaku usaha itu sendiri,” tegas Sharmila, yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia.

Diharapkan kedepannya target hadirnya warung ini bisa menjadi motor penggerak sendi ekonomi mikro di masing-masing daerah, serta bisa menjadi penopang pertumbuhan perekonomian Indonesia segmen UMKM. (RO/M-3)

BERITA TERKAIT