29 March 2023, 21:02 WIB

Menkeu Ajak Negara ASEAN Bersiap Hadapi Kerentanan Krisis Keuangan


Theofilus Ifan Sucipto | Ekonomi

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
 ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan paparan saat acara High Level Dialogue (Seminar) on Promoting Digital Financial Inclusio di Bali (29/3/2023)

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengajak negara ASEAN memperkuat regulasi khususnya di sektor keuangan. Sri berkaca dari krisis keuangan Asia pada 1997-1998.

"Seluruh negara ASEAN perlu bersiap menghadapi kerentanan krisis di sektor keuangan, tak terkecuali Indonesia," kata Sri dalam Gala Seminar Indonesia 2023 ASEAN Chairmanship di Nusa Dua, Bali (29/3).

Sri mengatakan penguatan regulasi yang dimaksud mencakup regulasi prinsip kehati-hatian (prudential banking regulation). Kemudian regulasi pasar modal dan regulasi penyelenggaraan lembaga keuangan non bank.

Baca juga: Relevansi ACDM dan AFDM, Mata Uang Lokal Jadi Bantalan dari Risiko Global

"Selain itu bank sentral juga menjadi independen dan memiliki target inflasi yang kredibel," papar dia.

Selain itu, Sri menilai ASEAN merupakan kawasan yang banyak menarik modal jangka pendek dan panjang. Terdapat potensi terciptanya perilaku di tingkat mikro seperti perbankan atau lembaga keuangan yang memicu situasi krisis.

Baca juga: Sri Mulyani yang Absen dan Mikrofon Pemecah Ketegangan

"Dalam menghadapi risiko tersebut, perlu kerja sama antaranggota untuk mendeteksinya," ucap dia.

Sri optimistis antisipasi krisis kawasan ASEAN bisa dimitigasi. Apalagi, ASEAN memiliki inisiatif Chiang Mai yang menjadi jaring pengaman keuangan regional.

"Sehingga menciptakan disiplin tertentu untuk mencegah krisis muncul," tutur dia. (MGN/Z-7)

BERITA TERKAIT