29 March 2023, 17:14 WIB

Badan Pangan Nasional Kirim 1.400 Ton Beras ke NTT untuk Turunkan Harga


Mediaindonesia.com | Ekonomi

Antara/Fiqman Sunandar
 Antara/Fiqman Sunandar
Ilustrasi

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelontorkan 1.400 ton beras ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menekan harga komoditas tersebut yang sudah sangat tinggi terutama di Atambua, Ende dan Maumere. Intervensi dilakukan mengingat harga beras medium di NTT sempat menembus Rp17 ribu per kilogram.

Distribusi beras ke provinsi itu terbagi dalam dua kali pengiriman dengan menggunakan kapal milik PT Pelayaran Indonesia (Pelni) dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kloter pertama diberangkatkan Minggu (25/3) lalu sebanyak 600 ton. Kemudian, kloter kedua, dikirim, hari ini, Rabu (29/3), sebanyak 800 ton.

Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto mengungkapkan tingginya harga beras di NTT tidak terlepas dari status provinsi itu yang bukan merupakan sentra padi.

Baca juga: Pengamat: Bapanas Keliru Tafsirkan Data Produksi Beras Nasional

“Kondisi pertanian beras di NTT tidak surplus seperti di Jawa Timur,” ujar Andriko melalui keterangan tertulis, Rabu.

Hal itu yang memicu kurangnya pasokan di wilayah tersebut sehingga membuat harga melambung.

Baca juga: Keterlambatan Impor Dorong Kenaikan Harga Beras

"Sebenarnya bahan pangan pokok kami dari sisi ketersediaan terbilang aman. Namun karena Indonesia begitu luas, distribusi pangan juga harus dipastikan efektif dan efisien,” tuturnya.

Pemenuhan kebutuhan beras murah untuk masyarakat NTT saat ini dikolaborasikan dengan Perum Bulog selaku pemilik komoditas, Kementerian Perhubungan dan PT Pelni sebagai penyedia kapal.

Dalam kesempatan terpisah, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Andre Mulyana mengatakan proses distribusi merupakan kunci dalam upaya menjaga stabilitas harga.

"Itulah peran tol laut, yaitu berusaha menjahit semua kebutuhan. Tidak hanya terpaku pada trayek-trayek yang sudah ditetapkan tapi juga akan lebih fleksibel jika ada kebutuhan sebagaimana disampaikan oleh Badan Pangan Nasional, Bulog maupun kementerian untuk melakukan perjalanan-perjalanan khusus pengiriman pangan dan beras demi menjaga kestabilan harga," jelasnya. (Ant/Z-11)

BERITA TERKAIT