Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membuka opsi impor beras dari India di tengah musim panen raya. Langkah tersebut perlu dilakukan guna mencukupi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Menurutnya, pembelian bisa dilakukan sekarang namun distibusi atau pengiriman ke dalam negeri dilakukan pascamusim panen raya supaya tidak mengganggu stok dan harga di lapangan.
“Maksud saya beli dulu. Nanti masuknya setelah panen raya tidak apa-apa. Jadi Bulog punya stok tapi di India,” ujar Zulkifli dalam acara Seminar Nasional Nagara Institute di Jakarta, Kamis (16/3).
Baca juga: Mendag Usul Impor Beras di Tengah Musim Panen Raya
Menanggapi usulan tersebut, dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pihaknya saat ini akan fokus pada penyerapan gabah dari petani.
Terkait usulan impor untuk memenuhi stok CBP, itu akan diperhitungkan lebih lanjut usai musim panen raya berlangsung.
Baca juga: Mendag Pastikan Stok Pangan Tercukupi Jelang Puasa
“Bulog kan punya penugasan dari Badan Pangan. Hari ini kita lagi panen raya. Kita akan hitung-hitung impor setelah panen raya. Itu adil,” ujar Arief.
Adapun, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan bahwa stok CBP saat ini berjumlah 280 ribu ton dan sudah menyerap 35 ribu ton dari hasil panen raya. Angkat ersebut jelas jauh di bawah ketentuan yang mewajibkan Bulog harus memiliki stok cadangan 1,2 juta ton.
Terkait keputusan impor beras, tegasnya, akan diputuskan usai BPS melakukan penghitungan terkait hasil panen raya. Jika pun nantinya harus impor, ia mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut karena persentase impor hanya sebagian kecil dari total produksi beras nasional.
“Keputusannya nanti, beliau (Mendag) akan lapor dengan Pak Presiden dari hasil kunjungan beliau ke negara-negara itu. Nanti Pak Presiden akan memerintahkan Rakortas di bawah pimpinan Pak Menko Perekonomian. Nanti hasilnya kayak apa, banyak kementerian/lembaga yang terlibat,” ucap Budi. (Ant/Z-11)