DIREKTUR Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang meminta agar pemberian insentif kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) diprioritaskan untuk transportasi publik seperti bus listrik ketimbang kendaraan pribadi.
Pemerintah akan berlakukan diskon harga pembelian sepeda motor listrik baru dan konversi motor listrik sebesar Rp7 juta per unit dan insentif pembelian mobil listrik mulai Senin (20/3).
"Insentif dari pemerintah akan lebih tepat guna jika diberikan kepada angkutan umum massal, baik moda berbasis jalan atau rel," ujar Deddy dalam keterangan resmi, Senin (13/3).
Baca juga : Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, BNI Siapkan Program Pembiayaan Khusus
Ia menilai idealnya pemerintah membatasi penggunaan jumlah kendaraan pribadi dan meningkatkan kapasitas angkutan umum untuk mengurai kemacetan, bukan sebaliknya menambah volume kendaraan pribadi.
Saat ini, menurut catatannya, jumlah kendaraan bermotor sudah melebihi kapasitas jalan yang mencapai lebih dari 8.000 satuan mobil perjam.
Baca juga : Sumbar Mulai Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
"Dengan maraknya angkutan umum, seperti bus listrik akan memberikan semangat bagi masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadinya yang berdampak kelancaran lalu lintas di jalan raya," imbuh Deddy.
Ia menuding selama ini pemerintah terlalu condong berpihak kepada industri otomotif swasta. Ini terlihat dari kebijakan pemberian pajak penjualan barang mewah (PPnBM) hingga 0% dan kini ada subsidi kendaraan listrik.
Sementara, lanjutnya, pembangunan transportasi umum di berbagai daerah masih minim.
"Sebuah fakta bahwa pemerintah memang tidak berpihak kepada pemberdayaan angkutan umum. Saat ini krisis angkutan umum, bukan krisis kendaraan pribadi," pungkasnya.
Deddy berharap ada pembatasan jumlah pemberian insentif kendaraan listrik pribadi ke depannya. Tahun ini pemerintah menargetkan ada 250 ribu unit sepeda motor listrik baru dan konversi motor listrik yang mendapat insentif tersebut.
Sedangkan, insentif untuk mobil listrik belum ditentukan besaran pastinya namun pemerintah merencanakan untuk memberikan bantuan kepada pembelian 35.900 unit mobil listrik dan 138 bus listrik.
"Kami harapkan pemberian insentif kendaraan listrik dibatasi supaya tidak menambah titik kemacetan jalan lagi," imbuhnya. (Z-5)