NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa (28/2) menguat di tengah aksi ambil untung (profit taking) oleh pelaku pasar. Rupiah pada Selasa pagi naik 43 poin atau 0,28% ke posisi 15.227 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.270 per dolar AS.
"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat terhadap dolar AS lebih karena profit taking setelah dolar AS naik cukup tajam pada hari-hari sebelumnya sambil menunggu data-data penting ekonomi AS," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi di Jakarta, Selasa. Dalam aksi profit taking (ambil untung), pelaku pasar merealisasikan keuntungan dari pelemahan dolar AS karena menurunnya yield atau imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Selain itu, pasar sedang menunggu data-data penting ekonomi AS seperti data inflasi Februari dan data tenaga kerja AS.
Dari faktor internal, surplus neraca perdagangan dan cadangan devisa turut menopang penguatan rupiah. Neraca perdagangan Indonesia 2022 mencetak rekor tertinggi dengan capaian surplus sebesar US$54,46 miliar. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Desember 2022 sebesar US$3,89 miliar. Surplus terdiri atas perdagangan nonmigas sebesar US$5,61 miliar dan defisit perdagangan migas US$1,73 miliar. Surplus ini masih melanjutkan tren surplus bulanan ke-32 secara beruntun sejak Mei 2020.
Sedangkan cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$139,4 miliar atau meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$137,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Rully memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran 15.250 per dolar AS sampai dengan 15.150 per dolar AS. Pada Senin (27/2), rupiah ditutup melemah 42 poin atau 0,28% ke posisi 15.270 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.228 per dolar AS. (Ant/OL-14)