27 February 2023, 19:28 WIB

Inflasi Februari Diprediksi Lebih Rendah dari Bulan Lalu


Despian Nurhidayat | Ekonomi

Antara
 Antara
Pedagang di pasar wilayah Tangerang, Banten, sedang menunggu pembeli.

EKONOM dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2023 akan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, atau mencapai 0,13% secara bulanan (mom) dibandingkan pada Januari 2023 yang mencapai 0,34%.

"Beberapa hal yang mendasari ialah kenaikan inflasi pangan terlihat tidak terlalu tinggi. Tarif angkutan udara terus mencatat deflasi, harga emas turun dan nilai tukar rupiah menguat," jelasnya saat dihubungi, Senin (27/2).

Baca juga: Pemerintah Upayakan Inflasi Tahun Ini Terjaga Sesuai Target

Secara keseluruhan, lanjut Faisal, inflasi pada dua bulan pertama 2023 akan mencapai 0,47% ytd. Namun, jika dilihat secara tahunan, IHK diprediksi meningkat jadi 5,44% yoy pada Februari 2023, dibandingkan pada Januari 2023 yang tercatat 5,28% yoy.

Adapun inflasi inti pada Februari 2023 diperkirakan terus melemah menjadi 3,21% yoy, karena dampak putaran kedua dari penyesuaian harga BBM bersubsidi tahun lalu, berkurang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Pihaknya optimistis bahwa tingkat inflasi tahunan akan terus menurun. Namun, tingkat inflasi diprediksi tetap di atas kisaran target, yakni 2-4%, setidaknya hingga paruh pertama 2023.

Baca juga: Pengamat: HPP Harus Perhatikan Harga Ongkos Produksi Petani

"Ini akan berkisar 4-6% yoy pada semester I 2023, sebelum turun ke kisaran target pada semester II 2023 di tengah efek dasar yang rendah pada semester sebelumnya," tutur Faisal.

"Serta, dampak putaran kedua yang terlihat benar-benar berkurang pada semester II 2023. Oleh karena itu, kami perkirakan inflasi berada di sekitar 3,60% pada akhir 2023," pungkasnya.(OL-11)

BERITA TERKAIT