PT Bank Fama International (Bank Fama) pada Senin (20/2) mengumumkan perubahan nama menjadi PT Super Bank Indonesia (Superbank).
Superbank akan memperluas akses ke layanan finansial bagi lebih banyak masyarakat Indonesia dengan secara resmi bertransformasi menjadi bank dengan layanan berbasis digital.
Superbank hadir untuk memanfaatkan potensi pasar perbankan digital Indonesia yang sangat besar, aktif berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberdayakan seluruh masyarakat dengan menghadirkan produk keuangan sederhana, transparan dan fleksibel, dengan memanfaatkan teknologi terbaiksertamendorong literasi keuangan.
Bankir senior yang berpengalaman luas di industri, Tigor M. Siahaan, telah ditunjuk sebagai Direktur Utama untuk memimpin perjalanan transformasi digital Superbank, mengandalkankapabilitas teknologi terdepan di industri yang didukung oleh salah satu ekosistemterluasdan terkuat di Asia Tenggara yang meliputi Grup EMTEK, Grab, dan Singtel.
"Kami sangat antusias dengan perubahan nama menjadi Superbank yang merupakan tonggak penting perjalanan kami menjadi bank dengan layanan berbasis digital, yang didukung penuh oleh mitra ekosistem kami sejak awal," kata Tigor.
Industri perbankan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Simpanan nasabah di bank umum di Indonesia terus meningkat, mencapai Rp 8.203 triliun pada 2022, tumbuh lebih dari 8% dibandingkan 2021. Nilai transaksi perbankan digital pada 2022 meningkat 28,72% year-on-year menjadi Rp52.545,8 triliun dan diproyeksikan akan tumbuh 22,13% hingga mencapai Rp64.175,1 triliun pada 2023
Superbank diharapkan dapat menjangkau jutaan UMKM dan nasabah ritel melalui ekosistem luas yang dimiliki oleh Grup EMTEK, Grab, dan Singtel yang merupakan perusahaan-perusahaan terkemuka di bidangnya.
Indonesia memiliki populasi underbanked terbesar di Asia Tenggara. Termasuk di antaranya UMKM dan nasabah retail dari segmen underbanked dengan beberapa sumber pendapatan, namun tetap membutuhkan pinjaman untuk dapat terus mengembangkan usahanya.
“Segmen UMKM dan nasabah retail inilah yang menjadi target pasar utamakami. Dengan meningkatkan akses finansial ke segmen ini, kami dapat mendukung produktivitasmereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Tigor.
"Kami melihat tambahan bank dengan layanan berbasis digital ke dalam ekosistem kami akan membuat bisnis Emtek semakin sustainable, dan kami pun akan turut mengajak seluruh stakeholder bagian dari ekosistem kami untuk merasakan manfaat dari pelayanan bank ini. Terakhir, yang tidak kalah penting kami sangat antusias dengan Superbank atas keberadaan para partner dan manajemen yang memiliki track record luar biasa di bidangnya, ” ujar Alvin Sariaatmadja, Chief Executive Officer, PT Elang Mahkota Teknologi (GrupEMTEK)
Alex Hungate, Chief Operating Officer, Grab, mengatakan Grab bangga dapat mendukung misi Superbank untuk mendorong inklusi keuangan yang lebih luas bagi seluruhmasyarakat Indonesia.
"Indonesia memiliki populasi underbanked yang besar, termasukmitra pengemudi dan mitra merchant di platform kami. Kami berharap keahliankami di bidang teknologi, consumer insights, dan pengalaman kami menyediakan layanan keuangandi kawasan Asia Tenggara, akan memperkuat Superbank dalam membantu pelangganmereka mencapai kesejahteraan ekonomi yang lebih baik, ” kata Alex Hungate.
Arthur Lang, Group Chief Financial Officer, Singtel Group, mengatakan bahwa mendemokratisasi akses keuangan adalah misi yang sejalan dengan tujuan grup kami untuk memberdayakan setiap generasi – dengan memanfaatkan kekuatan transformatif teknologi untuk membuka peluang baru dan menciptakan dunia yang lebih baik yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi semua orang. (RO/E-1)