17 January 2023, 13:17 WIB

Amwal Dukung Asiasens Investment Kembangkan Microfinance SAE di Mesir


mediaindonesia.com | Ekonomi

Ist
 Ist
Gedung perusahaan Asiasens Investment di Jakarta.

PADA 22 Desember 2022, Asiasens Investment mendapatkan lisensi teratas pinjaman online dari pemerintah Mesir.

Surat izin atau lisensi Amwal juga telah didapatkan oleh Microfinance SAE, hal ini juga menegaskan bahwa Asiasens Investment telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia untuk aplikasi pinjaman online Indosaku pada tahun 2021.

Sebuah langkah penting telah ditorehkan Asiasens Investment dalam memperkenalkan teknologi keuangannya secara global.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ketiga di Afrika (109 juta), Mesir memiliki kondisi ekonomi yang sehat, dengan PDB per kapita domestik sekitar 4.000 USD pada tahun 2021.

Selain itu, Mesir juga memiliki jangkauan internet yang luas dan pengembangan e-commerce yang cepat, sebuah kondisi yang memungkinkan industri fintech bisa berkembang.

Baca juga: Moduit dan Finansialku Bersinergi untuk Jangkau Investor Pemula

Dari sisi pemerintah Mesir sangat mendukung pengembangan fintech. Yasser, mantan Deputi Kementerian Investasi Mesir, mengatakan industri keuangan digital di Mesir memiliki ruang yang besar untuk berkembang, menandakan peluang investasi dan prospek pertumbuhan yang besar.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Mesir, sektor keuangan digital Mesir telah menarik investasi sebesar USD 791 juta pada tahun 2021, menjadikannya salah satu negara paling aktif di kawasan Afrika dalam hal fintech.

Menurut statistik, hanya ada dua perusahaan yang bergerak dalam bisnis fintech di Mesir pada tahun 2014.

Sementara itu, jumlahnya meningkat 55 kali lipat menjadi 112 pada tahun 2021. Dalam lima tahun terakhir, volume transaksi keuangan internet hampir meningkat. sepuluh kali lipat.

Dua keuntungan ini, yaitu kondisi pasar dan kebijakan pemerintah telah memungkinkan industry fintech Mesir berkembang pesat.

Surat izin atau lisensi Amwal untuk Microfinance SAE yang disetujui Otoritas Keuangan Mesir hanya dimiliki oleh 18 perusahaan di dunia.

 Sebagai latar belakang bahwa pada bulan Agustus 2020, Komite Usaha Kecil dan Menengah Dewan Perwakilan Rakyat Mesir menyetujui enam amandemen yang diajukan oleh Otoritas Pengawas Keuangan terhadap Undang-Undang Keuangan Mikro 2014.

Hal itu mencakup pemberi pinjaman UKM profesional (termasuk perusahaan keuangan dan LSM) akan dikenakan terhadap UU Keuangan Mikro, dan modal pemberi pinjaman UKM harus 20 juta EGP, sedangkan persyaratan untuk peminjam keuangan mikro adalah 5 juta EGP .

Tentang prestasinya dalam lisensi Mesir, Perwakilan Asiasens Investment menyatakan, "Kami percaya ini adalah tonggak penting bagi investasu Asiasens untuk mendapatkan surat persetujuan Amwal Mesir untuk lisensi MicrofinanceSAE Keuangan Mikro."

"Dan kami berharap untuk memajukan langkah strategis lebih lanjut tata letak di Asia, Afrika, dan Amerika, yang menggarap segmen closed-loop core businesses seperti smart micro loan, model risk management, mobile payment, beauty e-commerce dan industri fund investment," jelasnya.

"Singkatnya , kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang efektif dan kompetitif di era baru fintech kepada para konsumen,” katanya. (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT