SEPANJANG perdagangan pada Kamis (12/1) ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar +45 poin atau +0,69% ke level 6.629.
Adapun sektor teknologi memimpin penguatan dan diikuti keuangan, barang baku, properti & real estate, industri, konsumen non-primer, konsumen primer, hingga infrastruktur.
Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp12,44 triliun. IHSG bergerak positif dipengaruhi oleh mayoritas indeks global yang mengalami penguatan.
Baca juga: Presiden: Industri Pasar Modal RI di 2023 Sangat Menjanjikan
"Hal ini seiring dengan laporan tingkat inflasi tahunan Tiongkok yang terakselerasi menutup tahun 2022 sebesar 1,8%," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (12/1).
"Tingkat inflasi produsen pun cenderung melandai meskipun masih terlihat deflasi sebesar -0,7%. Ini memberikan indikasi bahwa ekonomi Tiongkok berangsur pulih," imbuhnya.
Baca juga: Catat, BEI Ubah Ketentuan Withdraw Order Saham
Pada saat yang sama, Amerika Serikat juga akan merilis laporan inflasi, yang diekspektasikan melanjutkan tren penurunan menjadi 6,5%, atau sesuai konsensus pasar.
Hal ini memberikan katalis positif bagi perekonomian. Sekalipun arahnya sudah jelas, bahwa komitmen The Fed akan menurunkan inflasi hingga 2%. Sehingga, suku bunga tetap akan naik, namun dalam kecepatan yang melambat.
Setidaknya, hal ini membuat indeks acuan saham dalam negeri menguat di tengah lesunya pasar ekuitas. Hanya saja, ada kekhawatiran bahwa perayaan imlek di Tiongkok dapat mempengaruhi masifnya penyebaran covid-19 dalam jangka pendek.(OL-11)