PERUM Bulog memastikan bahwa ketersediaan stok pangan yang dimiliki oleh perusahaan dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan penyaluran pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tidak ada masalah, kami jamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat melalui kegiatan operasi pasar. Walaupun sedikit ada tambahan permintaan saat Nataru," ujar Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto dalam keterangannya, Sabtu (31/12).
Baca juga: Kementan Tegaskan Stok Beras Pada Bulan Ini Masih Aman
Selama Desember 2022, Bulog mencatat penyaluran beras dalam operasi pasar sebanyak 220 ribu ton. Angka itu menjadi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Adapun total dari Januari sampai hari ini, Bulog sudah menggelontorkan 1,26 juta ton beras operasi pasar untuk meredam gejolak harga. "Kami melakukan pemantauan secara terus menerus. Kami berupaya membanjiri pasar dengan kekuatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP)," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras 500 ribu ton melalui Perum Bulog, akan memperkuat stok CBP. Pihaknya memastikan upaya itu dapat menahan laju kenaikan harga beras.
Baca juga: Sri Mulyani Apresiasi Kinerja BEI pada Tahun Ini
Dengan adanya impor beras dan pasokan CBP terpenuhi, berapapun permintaan operasi pasar bisa dipenuhi. Sehingga, harga beras di pasaran relatif terkendali. Sejauh ini, beras yang diimpor mencapai 200 ribu ton, dari total kuota 500 ribu ton hingga akhir Februari 2023.
"Memang ada kendala karena ombak dan curah hujan tinggi. Sebagian kecil kapal beras impor ini ada yang belum berlabuh," pungkas Suyamto.(OL-11)