DUTA Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang mengonfirmasi dua warga Tiongkok yang tewas dalam kecelakaan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Ia berjanji akan mendukung dan membantu penyelidikan insiden ini untuk memastikan penyebabnya.
"Ini adalah tragedi. Kecelakaan itu mengakibatkan dua pekerja teknis warga negara Tiongkok tewas, dan dua lainnya terluka," kata Dubes Lu Kang dalam pembaruan pers di Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, Rabu (21/12).
Menurutnya, kecelakaan itu karena ada gangguan pada sistem rem mendadak yang membuat hilang kendali hingga keluar jalur. Pekerja yang tewas datang ke Indonesia untuk pembangunan kereta cepat tersebut.
"Mereka menyumbangkan penguatan kerja sama Indonesia dan Tiongkok. Ini menyakitkan, kami menyampaikan duka cita mendalam atas mereka yang tewas," ucapnya.
Lu Kang menambahkan, saat ini pihak konsorsium KCJB, KCIC, dan mitranya telah melakukan penanggulangan darurat usai insiden tersebut. Dari informasi terakhir, seorang pekerja terluka sudah membaik.
Ia mengatakan Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta terus berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia dan KCIC terkait proyek di lapangan. Begitu pun terkait penyebab kecelakaan yang masih diselidiki.
Baca juga: Perilaku Belanja Masyarakat Kembali ke PraPandemi
Terkait proyek yang dihentikan, Lu Kang mengatakan, kecelakaan itu berada di sarana pemasangan rel, jadi tidak berkaitan dengan operasi. "Ini tidak berkaitan dengan kualitas konstruksi kereta cepat dan keamanannya," kata Lu Kang.
"Berdasarkan informasi Pemerintah Imdonesia, kejadian itu tidak berdampak para proyek kereta cepat Jakarta-Bandung," sambungnya.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan memutuskan untuk menghentikan sementara pembangunan proyek KCJB sebagai buntut dari kecelakaan maut yang terjadi antara kereta teknis dan lokomotif.
Kecelakaan tersebut terjadi di Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar) sekitar pukul 16.00 WIB, Minggu (18/12).
Lokomotif melesat keluar lintasan sepanjang kurang lebih 200 meter dari ujung rel. Kemudian, menabrak kereta teknis berwarna kuning yang tengah berada di luar rel kereta.
"Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, Senin kemarin.
Ia menjelaskan, setelah identifikasi dan investigasi selesai dilakukan, akan dilaporkan temuan dan hasil rekomendasi yang bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan aspek keselamatan pada proyek pembangunan perkeretaapian. (OL-4)