KONDISI keuangan yang sehat menjadi salah satu hal yang didambakan ketika seseorang melakukan perencanaan keuangan.
Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie menyebut, untuk mengetahui kondisi keuangan yang sehat, ada tiga indikator penting yang bisa diperhatikan.
"Untuk mengetahui kondisi keuangan yang sehat, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah melakukan evaluasi keuangan," kata Prita dalam sebuah webinar yang diadakan BTPN, dikutip Minggu (18/12).
Baca juga: Hindari Generasi Sandwich Baru Perlu Kesadaran Risiko Finansial
Saat melakukan evaluasi keuangan, Anda bisa mulai dengan menakar beberapa aspek seperti komitmen keuangan yang terdiri dari cicilan atau tagihan rutin.
Ada juga aspek status keuangan yang menandakan status seseorang dalam hal penggunaan uang apakah sebagai tulang punggung keluarga atau tidak memiliki tanggungan.
Tentunya setelah itu, Anda harus menghitung arus kas bulanan untuk kemudian mendapatkan konklusi dari evaluasi keuangan.
Keuangan yang sehat akan terlihat jika arus kas bernilai positif dan sebaliknya keuangan yang tidak sehat ditandai dengan nilai negatif.
Indikator kedua untuk memastikan kondisi keuangan sehat ialah angsuran tidak boleh di atas 30% dari pemasukan.
Prita membagikan rumus sederhana agar seseorang bisa mengetahui kadar angsuran yang ideal yaitu jumlah angsuran tiap bulan dibagi dengan jumlah pemasukan tiap bulan lalu dikali dengan 100%.
Jika ternyata angsuran Anda melebihi batas ideal, ada baiknya Anda tidak mengambil cicilan tambahan dan segera melunasi cicilan tersebut agar bisa menyehatkan kembali kondisi finasialnya.
Terakhir, indikator keuangan sehat ditandai dengan seseorang mampu menabung dari penghasilannya.
"Ciri orang yang mampu menabung itu setiap bulan, dia bisa menambah asetnya hingga 10% dari total penghasilannya," ujar Prita.
Ia mencontohkan untuk orang yang tengah fokus menyiapkan dana pendidikan, maka setiap bulannya jumlah dana tersebut bertambah sebesar 10% hingga targetnya tercapai. (Ant/OL-1)